NaikMotor – Event tahunan kedua bertajuk Ahooy Geboy Ciptagelar Adventure Ride 2019 usai berlangsung, Sabtu (15/6/2019). Catataan pada tahun ini mulai dari peserta yang membludak hingga jumlah donasi yang dikumpulkan benilai besar. Keren!
Ahooy Geboy Ciptagelar Adventure Ride 2019 memang bukan event adventure trail murni yang banyak tantangan medan offroad, karena terbuka untuk setiap jenis motor. Kami yang berangkat bersama rombongan Scrambler Ducati dari kawasan Gaplek Sawangan bertemu di jalanan dengan pengguna Triumph Tiger, BMW G310R, bebek, skutik, Kawasaki W175 hingga Royal Enfield Classic.
Panitia yang terdiri dari Ahooy Geboy, Serigala Rider didukung Eiger membuka tga jalur untuk menuju Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar disesuaikan dengan jenis motor dan tingkat kesulitan. Grup A (hard adventure) melalui Gunung Halimun – Cikaniki lalu masuk dari Ciptarasa degan rute ekstrem, grup B (Medium Adventure) dengan jalur Gunung Halimun- Cianten- Sinaresmi dengan variasi antara jalan aspal dan beton serta makadam elevasi tinggi, dan C (Light Adventure) via Cianten-Cikidang-Gn Bongkok yang hampir mirip dengan B untuk motor-motor biasa. Di semua jalurnya dikawal oleh para Serigala Rider yang menjadi pemandu jalur dan memastikan semua peserta bisa sampai.
Kami yang memilih jalur C baru merasakan tantangannya saat masuk Gn Bongkok, karena menghadapi jalanan aspal tak mulus berpasir dengan menanjak terjal serta turunan curam. Ini masih ditambah dengan jalanan desa berbatu. Namun, semuanya dibayar mahal dengan view indah berupa sawah dan perbukitan hijau sepanjang jalan serta keramahan khas warga desa.
Namun, secara keseluruhan tak ada insiden yang berarti, kalaupun ada yang jatuh, ya wajar. Di kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, kami menginap di rumah penduduk asli yang sederhana diselimui dinginnya kawasan yang masih mempertahankan ada istiadat leluhurnya.
Menurut Gareng, selaku penitia acara Ahooy Geboy Ciptagelar Adventure Ride 2019, mereka terkejut dengan antusias peserta yang meledak ketimbang tahun lalu.” Kami mencatat sekitar 550 motor masuk ke Ciptagelar namun ada juga yang bilang 740 motor. Bukan soal jumlahnya, namun kami senang semua peserta melalui jalan desa dengan sikap santun sesuai pesan Abah (Abah Ugi-Ketua Adat Ciptagelar), boleh motor-motor masuk ke Ciptagelar dengan syarat harus menjaga sikap saat melewati desa-desa,” ujar Gareng saat mengajak kami berjumpa dengan Abah Ugi dan Mak Alit di Imah Gede.Ditambahkan Gareng, peserta bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya saja, namun ada dari Tasikmalaya sampai Surabaya.
Pada kesempatan itu Gareng menyerahkan sumbangan untuk Kasepuhan Ciptagelar sejumlah Rp 20 juta yang merupakan hasil donasi wajib Rp 50 ribu kepada setiap peserta serta penjualan kaos.
“ Donasi ini untuk Kasepuhan Ciptagelar dalam hal menjaga kelestarian lingkungan khususnya hutan agar kami bisa kembali ke sini tetap teduh dan rindang selama perjalanan,” ujar Gareng. Mantul (Arif/nm)
Dokumentasi Foto : Setiawan