Ride to Golden Sunrise Dieng: Dari Ruwatan Rambut Gembel Sampai Pagelaran Budaya

0
Ride to Golden Sunrise Dieng

NaikMotor – Perayaan ulang tahun klub Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia Central Java Chapter yang ke-18 serta ulang tahun Kabupaten Wonosobo berlangsung dalam kemasan acara Ride to Golden Sunrise Dieng, (1415/7/2018) kemarin. Sebanyak 300 klub motor tumpah ruah memanaskan acara.

Acara Ride to Golden Sunrise Dieng berhasil mendatangkan ribuan bikers dari berbagai daerah di Indonesia termasuk Sulawesi dan dihadiri 300 klub undangan. Menurut situs resmi kabupaten Wonosobo, wonosobokab.go.id, Kehadiran ribuan bikers menjadi sangat spesial untuk anak-anak rambut gembel Wonosobo di wilayah Sembungan Kejajar.  Disaksikan Bupati Wonosobo Eko Purnomo, S.E, M.M. dan Dandim 0707 Letkol C.zi Fadli Fauzan serta El Presidente BB1%MC Pegi Diar termasuk Chef Juna menyaksikan prosesi ruwatan rambut gembel dan ikut mencukur rambut gimbal.

Mereka mengaku takjub dengan adanya tradisi ini. Sebuah tradisi yang memberikan penghargaan bagi anak-anak berambut gembel dan oleh warga setempat dikemas menjadi atraksi budaya yang cukup  menarik serta layak untuk dilestarikan. Padahal orang menyambut gembel identik dengan orang urakan, suka ngedrug dan tidak peduli dengan orang lain. Namun menurut mereka lain yang ada disini.

Oleh karenanya Pegi Diar meminta kepada seluruh pemangku kepentingan di wilayah Dieng pada khususnya, agar bisa memelihara tradisi ini dengan baik. “Syukur-syukur bisa dikembangkan melalui kemasan yang menarik sehingga bisa dijual sebagai agenda pariwisata ke mancanegara,” ujarnya.

Sementara Bupati Wonosobo mengungkapkan pihaknya siap mewujudkan apa yang diharapkan mereka sembari meminta kepada aparat Desa dan Kecamatan setempat bisa bersinergi dengan pihak terkait seperti Dinas Pariwisata, Dipenda serta BKSDA, sehingga tradisi ini bisa lebih menarik dan rutinitasnya bisa lebih terjaga.

Mengenai Ruwat Cukur Rambut Gimbal yang tiap tahun diselenggarakan, sebagai bagian memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ini, adalah tradisi warisan budaya nenek moyang, dan menjadi bagian dari perjalanan sejarah Wonosobo, yang selalu diingat, diuri-uri, dan dilestarikan keberlangsungannya.

Tradisi ini aadlah kegiatan ritual untuk meruwat anak berambut gembel yang diyakini merupakan keturunan Kyai Kolodete, salah satu tokoh pendiri Wonosobo. Selain sebagai ajang promosi potensi budaya daerah, kegiatan ini juga menjadi sarana refleksi diri terhadap para pendiri Wonosobo, khususnya Kyai Kolodete. (rls/NM)

 

LEAVE A REPLY