Bandung (naikmotor) – Namanya Annisa Fitra,tapi panggilannya Icha. Mojang Bandung yang tinggal di kawasan Kiara Condong. Cicadas Kiara Condong, Cas dulu dong!
Kami menemui Icha saat acara Pride to Ride The Heritages, 27th Anniversary BBMC Indonesia di Gudang Persediaan PT KAI Cikudapateuh Bandung, akhir pekan lalu. Dia tampak mengaggumi sosok motor tua yang didisplay di beberapa spot sebagai obyek lomba foto. Dia pun ta segan meminta rekannya untuk mengabadikan posenya bersama motor-motor klasik tersebut.
“Tahun 2013 saya juga datang ke sini liat acara ulang tahun Brotherhood ke-25. Saya suka dengar suara knalpotnya kalau motor tua,” sebut Icha yang bekerja di Uchi Parfume daerah Gatot Subroto.
Sambil ngobrol ditemani anggota BBMC, Icha pun bercerita kesehariannya menggunakan motor tua.”Aku pake Vespa VBB tahun 1965, motor ini sudah dipakai Bapak dari tahun 1973, sekarang aku yang pakai sehari-hari ke tempat bekerja dari rumah,” jelas Icha yang tinggal di kawasan Kiara Condong.
Adalah sang pacar yang ikut mengajari Icha belajar naik motor tahun lalu, namun Icha baru berani memakainya sebagai motor harian, sejak awal tahun ini.”Kalau Bapak banyak ngajarin teori sama mesin. Terharu juga, dulu aku sering berdiri dibonceng di depan, sekarang sudah bisa bawa sendiri,” kenangnya.
Tidak hanya piawai menunggang Vespa tua, Icha juga sudah bisa menangani sendiri kalau mogok.”Kalau cuma ganti busi sih bisa, biasanya penyakitnya Vespa mah itu, “sebut Icha.
Banyak pengalaman yang dialaminya selama memutuskan menjadi skuteris, mulai dari jatuh tertarik bersama Vespa akibat salah posisi standar, pecah ban hingga harus mendorong jauh mencari tukang tambal, termasuk menabrak mobil gara-gara rem mendadak.
“ Tahu sendiri rem belakang Vespa tua gimana, sementara mobilnya ngerem mendadak. Kebetulan waktu itu belum ada rem depan. Tapi pas mau acara Indonesia Mods May Day lalu di Cibodas Maribaya, sudah dipasang rem depannya,” senyum gadis bungsu dari empat bersaudara ini.
Setengah nekat, Icha menghadiri gelaran akbar skuteris tersebut seorang diri dan mengandalkan kenalan dengan pengguna Vespa lainnya pada saat start. “Makanya saya bilang, Vespa itu adalah sebuah kendaraan yang menjunjung tinggi solidaritas. Karena dari kecil sudah terbiasa ada Vespa, aku mau nerusin juga ke anak cucu kelak,” imbuh Icha.
Kini yang tengah menjadi targetnya adalah mengecat ulang Vespanya agar kembali tampil kinclong. (Arif/nm) Foto: Arif
[…] Bagus Eka Windarso, yang telah mempersiapkan perjalananan sejauh ± 2.000 KM dengan menunggangi Vespa VBB lansiran 1964 seorang […]