NaikMotor – Aksi Wahyu Nugroho di Yamaha Cup Race Seri 1 2017 Kebumen, pekan lalu menarik mata khalayak. Meski badannya mungil, ia tidak kesulitan melakukan berbagai trik freestyle, mulai stoppie, wheelie chair, wheelie circle, double circle dan no hand.
Wajar saja anak muda yang masih berusia 12 tahun itu terlihat sangat ‘gape’ menekuk stang Yamaha MT-25 dengan mudah. Ia punya guru yang tidak main-main, yaitu juara freestyle Asia Wawan Tembong, yang tidak lain merupakan kakak kandungnya sendiri.
“Aku belajar sampai bisa sekitar 5 bulan, diajarin kakak. Waktu itu umur masih 11 tahun. Pertama kali tampil depan orang itu di Yamaha Cup Race di Pati pakai Yamaha Vixion,” kata siswa SMP Veteran Boyolali kelas 7 tersebut Minggu (6/8/2017).
Meski sudah cukup mahir, Wahyu mengaku masih banyak trik yang belum ia kuasai. “Banyak yang aku belom bisa. Karena triknya banyak banget,” katanya. Salah satu yang paling sulit menurutnya ialah trik podium, yakni trik berdiri di atas motor dekat setang.
“Aku bilangnya podium, ada juga yang bilang menara atau macem-macem. Itu susah banget, lebih susah dibanding wheelie chair. Soalnya butuh keseimbangan buat berdiri di atas motor, dan setelah itu buat balik duduknya juga susah,” kata Wahyu.
“Trik itu pertama gas kan iket (dibuat seret pakai tali khusus), abis itu kaki kiri naik ke pegangan kiri, baru kaki kanan naik ke tangki. Posisi itu yang susah karena musti seimbang, tapi juga musti cepet, jadi gak bisa lama-lama,” imbuhnya.
Kendati sudah punya bekal main di freestyle tapi Wahyu Nugroho mengaku ke depannya lebih ingin mendalami dunia balap. Terbukti, di YCR Seri 1 Kebumen pekan lalu, Wahyu menunjukkan determinasinya dengan menyabet podium 1 di kelas YCR 5 dan podium 2 di YCR 6.
“Aku sebetulnya suka dua-duanya, pengennya dua-duanya. Tapi ke depannya aku akan fokus di balapan. Ibaratnya sudah setengah jalan. Idola aku Wahyu Aji Trilaksana, dan aku ingin bisa balapan internasional kaya dia, makanya pengen serius balap,” imbuhnya.
Wahyu mengaku belajar freestyle membantunya dalam balapan. Terutama soal teknik pengereman. “Di freestyle tangan kita musti kuat, kepakai pas balap lebih kuat ngerem. Jadi bisa ngatur ngerem pas udah deket banget belokan baru ngerem, trus sliding juga ngaruh di freestyle,” pungkasnya.(Agl/NM)