Ohlins Serat Karbon untuk Menjinakkan Keliaran Ducati MotoGP

0
Ohlins serat karbon
Öhlins dan Ducati telah bekerja sama mengembangkan suspensi depan untuk menaklukan keliaran Desmosedici GP17. Foto: Ducati

NaikMotor – Ducati Desmosedici GP17 di MotoGP 2017 dikenal sulit belok. Mengatasinya Tim Borgo Panigale menerapkan suspensi Ohlins serat karbon.

Öhlins dan Ducati telah bekerja sama untuk membangun teknologi suspensi depan motor balap yang menjadi tunggangan Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo itu, hasilnya Öhlins Carbon Fiber Fork Tubes. Penampilannya memang tak mencolok bahkan sejak pembukaan musim di Qatar sekalipun. Ohlins serat karbon itu ditandai dengan tabung atas hitam doff dengan ujung dan silinder kecil emas.

Selain untuk menghemat berat penggunaan tabung garpu serat karbon itu untuk mengatur flex suspensi depan. Agar Ducati MotoGP itu mudah menaklukan tikungan terutama saat di tengah kurva.

Upaya Öhlins dan Ducati dengan penggunaan tabung serat karbon ternyata tabung dibangun dengan berbagai tingkat kekakuan dan teknik konstruksi tertentu. Ohlins serat karbon itupun cukup flex sehingga bisa membantu Pembalap MotoGP Ducati mendapatkan feeling yang baik dari Desmosedici GP17-nya.

Sebenarnya Öhlins tengah mengembangkan suspensi khusus untuk MotoGP dengan garpu 6D Flex untuk MotoCzysz, dengan tujuan yang sama hanya saja berdesain lebih sederhana.

Solusi penggunaan serat karbon memang selangkah lebih maju sebab memudahkan untuk meng-tune flex sesuai kebutuhan, khususnya saat sepeda motor menikung rebah. Teknologi Ohlins serat karbon telah menjadi jawaban kelemahan suspensi konvensional, sehingga pembalap bisa menikung dalam kecepatan lebih tinggi. Selain itu, Öhlins bisa lebih mudah meng-tune garpu secara independen.

Banyak cara agar sepeda motor mudah saat menikung, dengan sasis berdesain baik, atau tuning tabung garpu. Walaupun sebenarnya tabung garpu di lain pihak haruslah cukup kuat saat dikendalikan dan dalam menahan gaya pengereman.

Meskipun tabung garpu serat karbon itu tidaklah sebagai faktor utama untuk menikung rebah lebih cepat, sebab trigonometri dalam situasi itu telah mengurangi kemampuan suspensi. Pasalnya, suspensi hanya bekerja naik turun. Sehingga flex pada garpu depan menjadi penting meski harus dipadu dengan flex pada sasis sebagai kesatuan utuh. (Afid/nm)

LEAVE A REPLY