NaikMotor – Jadwal balapan yang maju dan minimnya persiapan menjadi salah satu alasan tim Honda absen di Kejurnas IRS Sport 250 dan memilih fokus di kelas Sport 150cc dengan CBR150R.
Salah satu tim yang terang-terangan mengungkapkan ketidaksiapannya turun di kelas Kejurnas Sport 250 adalah tim Honda Rekor Ohlins KYT IRC AHRS OEI Racing melalui Ergus Oei, manajernya. “Pertama memang belum siap, ECU Standar, fairing saja belum ada, motor baru netes aktif 2-3 bulan. Bikin fairing fiber saja belum selesai, ditambah lagi Indospeed juga berubah jadwal. Ya, jadinya keterbatasan dah,” ungkap Ergus saat dihubungi.
Menurut Ergus timnya sudah mulai aktif latihan untuk mencoba sejak awal Maret (9/3/2017) di Sentul menggunakan Honda CBR250RR dengan pembalap Decky AL, yang tahun ini naik seeded untuk menjajal tunggangan di Kejurnas 150. “Karena acara balapnya besok saja, jadi baru pada tahu. Tapi kita siap tempur di kelas Sport 150,” sebut Ergus.
Dalam kesempatan lain, Ergus mengatakan, Decky AL diajak mencoba running test Honda CBR250RR di Sentul dengan setting-an seadanya. “Setting-an di motor kita masih standar, kita baru upgrade suspensi depan belakang pakai Ohlins, ban dan juga knalpot. Gear dan engine kita belum ubah, minggu depan coba kita siapkan dengan barang barang yang tersedia saja,” ujar Ergus seperti ditulis dirilisnya yang diterima Jumat (10/3/2017).
Dengan setting-an motor, ketersediaan part racing, serta hasil dari pembalap, Ergus juga agak ragu untuk bisa menurunkan timnya di seri perdana IRS. “Saya agak ragu untuk bisa berpartisipasi di seri perdana Kejurnas 250, soalnya jadwal lumayan mepet dengan beberapa keterbatasan kita. Kalau saja regulasi kejurnas standar sih kita siap siap aja, tapi kita akan terus coba koordinasi dengan tim,” tulis Ergus dalam rilisnya.
Sementara itu tim Sidrap Honda Daya KYT Nissin IRC Trijaya pada saat launching Daya Racing Team 2017, Sabtu (11/3/2017) di Bandung oleh PT Daya Adicipta Motora mengungkapkan hal yang sama soal belum tersedianya racing part Honda CBR250RR.
“Tim kompetitor lebih siap karena sudah lama. Kalau sama-sama standar kita siap menang, tapi karena regulasi balap berbeda seperti boleh ubah mesin seperti rasio, camshaft dan ECU, kita perlu develop lagi. Motor ini kan punya fitur canggih seperti Throttle by Wire yang harus kita riset,” sebut Rudi Hadinata, owner tim Trijaya.
Padahal, melihat hasil Astra Honda Racing Team di tes pramusim ARRC Johor, Honda CBR250RR besutan Gerry Salim, Rheza Danica dan Awhin Sanjaya memperlihatkan kemajuan signifikan dengan berhasil mencatat waktu tercepat di beberapa sesi. Hmmm..itu motor bikinan siapa ya? (Arif/nm)