NaikMotor – Menekuni seni lukis merupakan sebuah kenikmatan sekaligus tantangan bagi Deny Nugraha, pelukis otomotif Bandung yang telah berkarya sejak 1997. Berkarya di dunia seni lukis spesialis otomotif masih tergolong jarang ditekuni oleh para seniman di Indonesia.
Pria 37 tahun yang berdomisili di Padalarang Bandung ini sempat merasakan pahit getirnya kehidupan di Jakarta hingga akhirnya memutuskan hijrah ke Bandung. “Sebenarnya saya melukis apa saja, di samping berkarya juga mengerjakan order. Kalau melukis motor mulai dari tahun 2003, juga lukisan mobil. Dulu tahun 2005 pernah melukis mesin Ford pertama dengan ukuran 2x 2 meter, saya ajui ke Ford Indonesia di Jakarta, tapi enggak dibeli, akhirnya ditebus sama kolektor,” kisah Deny yang juga penyuka motor Harley-Davidson.
Bicara soal Harley-Davidson, Deny Nugraha, pelukis otomotif Bandung punya cerita menarik sekaligus memilukan, kareena sempat mau bekerjasama dengan salah satu petinggi klub H-D hingga sampai tandatangan kontrak, namun di tengah jalan karena orangnya punya masalah, akhirnya mengundurkan diri.” Dia mau bangun cafe di daerah Alam Sutra BSD, rencananya pas opening cafe itu nantinya mau ada event besar termasuk kehadiran para bikers serta pameran lukisan Harley in Art. Saya dikontrak 30 lukisan dengan perjanjian semua lukisan tersebut akan dibeli oleh dia. Namun, pas saya sudah mengerjakan 13 lukisan, tiba-tiba dia memiliki masalah keluarga, akhirnya batal,” pilunya.
Padahal, menurut Deny, event itu bisa menjadi sejarah buat otomotif Indonesia khususnya Harley-Davidson.” Saya pengen mengulanginya lagi tapi belum dapat sponsor atau orang mau danain. Harley intinya bukan sekadar kendaraan tapi seni. Saya tertarik pameran lukisan bertajuk sejarah otomotif Indonesia, itu cita-cita saya. Bagaimana tidak bangga, H-D 1912 sudah sampai Semarang, kemudian konsumen terbesar motor Jepang di Indonesia, BSA banyak di Sumatera. Itu yang lagi saya pikirkan sekarang,” beber Deny.
Apa kelebihan lukisan karya Deny Nugraha? Selain tampak seperti lukisan tiga dimensi karena pencahayaan dan bayangannya tepat, Denny juga punya ciri khas yakni warna sama karakter goresan. “ Saya belum punya diri khas, masih terus belajar. Kalau soal pengerjaan lukisan motor, ya tergantung tingkat kesulitannya bisa seminggu atau lebih,” jelasnya.
Kini Deny mengerjakan lukisannya yang menurun dari bapaknya tersebut di depan halaman rumah di Padalarang, setelah sebelumnya mengontrak di daerah Dago namun hanya bertahan tiga tahun. Deny juga kini banyak menggarap obyek yang heroik seperti tokoh Hitler.
Namun tidak disangka-sangka, Deny kembali mendapat proyek dari event Custom Madnes sebuah pameran motor custom yang direncanakan akan dihadiri oleh maestro builder dunia, Arlen Ness bersama Corry Ness dan Zach Ness pada akhir April di Jakarta dan awal Mei di Bali.
“ Saya lagi kejar tayang bikin lukisan untuk isi stand di acara Custom Madness. Saya mau sambut builder dunia Arlen Ness dengan melukis karyanya. Ada 6 lukisan di kanvas, 2 lukisan di jaket kulit H-D dan 2 lukisan di tangki Harley,” sebut Deny yang juga tengah membuat lukisan Ketum HDCI, Nanan Soekarna.
Soal karya yang telah berpindah tangan, Denny mengungkakan bawa lebih dari 100 lukisan motor berhasil dirampungkannya. “Masih sedikit karena masih pesanan, mulai sekarang ini saya mau rencana total melukis ototomotif, bukan hanya moge namun vintage, mobil dan dunia balapan,” pungkasnya. (Arif/nm)
wow kereeeeeennnnn