Begini Cara Kerja Teknologi Euro 4 di Mesin BMW G310R

1
teknologi Euro 4
teknologi Euro 4
Konstruksi mesin BMW G310R terlihat ‘aneh’ namun sudah dibekali teknologi Euro 4. Foto: Arif

NaikMotor – Roadster BMW G310R di Indonesia, model bermesin terkecil di jajaran produk BMW Motorrad akan segera meluncur dibekali teknologi Euro 4.

Meski diproduksi di fasilitas pabrikan TVS Motor Company di Hosur, India tetapi mesin memiliki efisiensi dan emisi yang memenuhi standar teknologi Euro 4, yang akan diberlakukan tahun depan di Eropa. Maklum model akan segera dipasarkan di Benua Biru itu bulan depan. Sekadar informasi perancangan unit tetap dilakukan di Munich, markas BMW Motorrad di Jerman.

Berbicara soal keunggulannya, “BMW 310R salah satunya dari sudut kemiringan mesin yang membuatnya efisien serta penempatan pemanas catalytic converter, karena motor ini siap untuk Euro-4,” ujar Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia – Maxindo Moto.

Jika diperhatikan, konstruksi mesinnya berbeda dengan mesin sepeda motor silinder tunggal pada umumnya. Boleh dikatakan, berposisi terbalik, kecuali crankcase, kemiringan silinder ke arah belakang dan knalpot diletakkan di belakang di bawah subframe.

Mesin 313 cc berpendinginan cairan, silinder tunggal memiliki empat katup dengan camshaft ganda atau DOHC. Dan induksi bahan bakar secara injeksi elektronik. Kapasitas demikian didapat dari bore 80 mm dan stroke 62,1 mm, mesin berkarakter sport dengan tenaga yang dikail dari putaran menengah ke atas. Mesin menghasilkan 34 daya kuda @ 9.500 rpm dan torsi 28 Nm @ 7.500 rpm.

Efisiensi mesin didapat dari penggunaan fitur silinder yang mengadopsi mesin S1000RR, silinder berlapis Nikasil yang rendah hambatan geseknya. Dan komponen mesin (seperti katup, dan penekan) yang dilapisi DLC (Diamond Like Carbon) dengan maksud sama.

Teknologi Euro 4

Cara yang mengurangi penggunaan bearing pada komponen cam, sehingga lebih kompak (ringan) dan mengurangi dampak osilasi (getaran). Ditambah dengan fitur counterbalance agar mesin tetap halus dan minim getaran dalam putaran tinggi sekalipun.

Soal penempatan intake dan knalpot terbalik ada maksudnya, karena unit telah dilengkapi catalytic converter. Peletakan intake di depan adalah agar campuran bahan bakar dan udara lebih mampat, sebaliknya knalpot menjadi “terlindungi” panasnya.

Karena catalytic converter yang akan menyaring emisi berbahaya bisa bekerja optimal pada suhu di atas 300 derajat celcius. Dengan mesin silinder tunggal dan kapasitas kecil, tentu suhu kerja ideal katilitik sulit tercapai apalagi untuk cuaca Eropa yang cenderung dingin, jika knalpot diletakkan secara konvesional. Dengan membalik posisi knalpot itulah, emisi gas berbahaya mudah diurai menjadi tidak berbahaya di katalitik.

Sementara sistem pelumasannya seperti lebih kompleks dengan labirin di bak oli yang bertujuan agar pelumasan bisa merata. Beralih ke pendinginan, coolant akan diatur agar juga bisa merata ke semua sisi radiator, agar suhu kerja mesin ideal tetap terjaga, meski suhu udara di luar sangat panas.

Kalau demikian, pantas saja, BMW Motorrad Indonesia – Maxindo Moto kebingungan menentukan harga yang tepat untuk BMW G310R. (Afid/nm)

BMW_G310R_Maxindo_5

1 COMMENT

  1. menurut laman lain, harga 310 r lebih murah dibandingkan ktm 390 di India.
    Di Indonesia, harga ktm 390 yang sudah direvisi maks 100 juta, sedangkan bmw 310r di sebutkan 169 juta (GIIAS 2016). sepertinya motor ini gak memiliki peluang laku di Indonesia, meski merk BMW, namun sifatnya mirip KTM, kolaborasi India dan Eropa. KTM sudah belajar dengan merevisi harga dan relatif booming, dan bmw ingin laku, bisa mencontoh langkah KTM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here