Kisah Pria-pria Renta yang Masih Beringas di AXCR 2016

0
AXCR 2016
Susumu Ishi (68 tahun) masih beringas di trek AXCR 2016. Foto: Arif

NaikMotor- Ajang AXCR 2016 meninggalkan banyak cerita, salah satunya soal keikutsertaan pria-pria sepuh yang masih beringas menggilas tantangan alam terbuka.

Susumu Ishi di antaranya. Pria 68 tahun asal Jepang yang memacu Husqvarna FE450, masih kuat melahap Asia Cross Country Rally berjarak 2.000 km lebih dari Pattaya ke Kamboja mengalahkan pereli lainnya yang lebih muda. Panas terik dan guyuran hujan menyertai perjalanannya hingga harus merasakan jatuh bangun di jalur.

Melihat gestur tubuhnya memang seperti tidak memungkinkan baginya menjadi seorang pereli yang harus berpacu dengan waktu di special stage. Namun, bila sudah di atas motor, Ishi yang lebih cocok dipanggil Opa, beringas melahap semua tantangan tanpa kompromi.

AXCR 2016

“Ini tahun keempat saya ikut AXCR. Tahun 2013 pertama kali turun pakai Honda XR400 kemudian  selanjutnya pakai Yamaha dan sekarang Husqvarna 450,” sebut  Ishi yang juga didukung Furukawa Battery Jepang. Menurutnya, di reli, ia menemukan kenikmatan saat memacu motor dengan berbagai kondisi lintasan dan juga menemui alam baru.

“ Selanjutnya lagi kita harus berkonsentrasi membaca peta untuk menuntun kita ke jalur yang benar dan tentunya itu  berpacu dengan waktu. Saya tidak mencari trophy, hanya sekadar mencari kesenangan,” sebutnya.

AXCR 2016

Menurut Ishi, tahun ini trek yang dilaluinya membutuhkan kondisi motor yang prima karena berkarakter high-speed.” Tapi inilah reli, apapun treknya kita harus selalu siap meski saya lebih menyukai trek tahun lalu di Chiang Mai,” sebut Ishi yang diklasemen akhir meraih posisi ke-19.

Sementara Hiroshi Shudo, dokter asal Hokaido Jepang juga mengungkapkan hal yang sama. Dengan usia 57, Shudo masih kekar melarikan Husqvarna FE350. “Ini tahun kedua saya ikut reli AXCR.Dan saya merasa lebih baik tahun ini ketimbang tahun lalu. Saya lebih merasa enjoy menikmati trek termasuk ketika dihadapkan pada jalur special stage,” sebut pria berkacamata yang setia didampingi istrinya.

AXCR 2016
Hiroshi Shudo

Shudo menambahkan, demi mengikuti reli AXCR, dirinya harus menutup klinik sampai para pasiennya banyak yang bertanya kapan kembali berdinas. Namun, karena kecintaannya pada dunia petualangan yang menurutnya bisa membawa rasa kebugaran pada tubuh, aktivitas utamanya sementara dihentikan.

Apa yang dicari? “Sebelumnya saya main streetbike, dan baru tiga tahun belakangan main dirtbike, dan ternyata seru karena memompa adrenalin kita. Saya hanya sekadar mencari kesenangan saja. Ketemu banyak orang dan menemui hal-hal baru di jalur yang dilalui,” sebut Shudo.

Shudo menambahkan, yang membuatnya bisa enjoy menikmati reli ketika dirinya bisa membaca peta navigasi, sesuatu yang terus dipelajarinya.”Saya enggak terlalu kencang membawa motor, yang penting bisa finis dan tidak menyasar,” sebutnya lagi.

Keduanya bukan sekadar ikut, namun di saat finis setiap harinya dengan mandiri membereskan motor sendiri termasuk ketika harus mengganti ban. Salut. (Arif/nm)

AXCR 2016

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here