NaikMotor – Selain mesin Vario 150, Honda PCX Hybrid dibekali baterai lithium ion 4 Ah dengan daya output 50,4 V. Baterai itu jadi sumber tenaga motor assist yang menghasilkan tenaga tambahan ke mesin.
Motor listrik atau ACG berkerja untuk menambah tenaga mesin dan bukan menggerakkan roda. Biasa disebut Hybrid Parallel, lantaran keduanya yakni motor listrik dan mesin bekerja bersamaan tapi tidak bisa bergerak terpisah.
“Umur baterai bisa 5 tahun jika pemakaian normal. Setelah 4 tahun, performanya bakal turun. Tanpa baterai motor masih jalan, hanya saja fungsi assist tidak ada. Jadi PCX normal namanya,” kata Wedijanto Widarso, kata GM Technical Service Division AHM.
Honda PCX Hybrid dibanderol Rp 40,3 juta OTR Jakarta atau lebih mahal Rp 10 juta dari versi standar. Wedijanto mengatakan baterai lithium-ion yang masih impor jadi sebab paling besar harganya bisa beda jauh.
“Kontribusi paling besar tentu di baterai karena masih impor, kita belum bisa buat sendiri. Tapi selain itu ada hal lain, seperti controller di motor listriknya. karena itu konsumen sebaiknya rajin mengecek ke bengkel baterainya,” katanya.
Perlu diketahui sistem hibrida pada PCX Hybrid berbeda dengan hibrid mobil. Jika mobil lebih berperan untuk menekan konsumsi BBM, maka di PCX lebih sebagai alat bantu akselerasi meski juga sedikit pengaruh pada BBM.
Honda mengatakan tenaga tambahan dari motor assist bisa menyalurkan power sampai 1,4 kW dan torsi 4.3 Nm. Meski akselerasinya lebih baik bukan berarti lebih boros, sistem hibrid juga mampu menekan konsumsi BBM sampai 2,2 persen.(Agl/nm)