NaikMotor – Akibat perang tarif Amerika-Uni Eropa pabrik Harley-Davidson di Amerika akan dikurangi. Pasalnya, Harley-Davidson akan mengalihkan fasilitas produksi untuk Eropa ke luar Amerika untuk mengurangi beban pajak Eropa.
Perang tarif Amerika-Uni Eropa dimulai ketika negara anggota Uni Eropa setuju untuk menaikkan pajak 25% terhadap produk otomotif Amerika, tak terkecuali Harley-Davidson. Eropa membalas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan pajak terhadap baja dan aluminium dari Eropa.
Tarif EU telah membuat pajak Haley-Davidson menjadi 31% dari semula 6% untuk setiap untuk unit yang didatangkan dari Amerika ke Eropa. Pihak Harley-Davidson sendiri akan membuat langkah dengan memperkuat fasilitas di luar Amerika Serikat seperti: Thailand, India, Australia dan Brazil untuk memenuhi pasar Eropa.
Sementara untuk mengurangi biaya akibat beban pajak aluminium dan baja di dalam negeri, pabrik Harley-Davidson di Amerika akan dikurangi tenaga kerjanya serta beberapa fasilitasnya. Upaya manajemen pabrikan Amerika itu akan menghemat cost hingga USD 100 juta untuk tahun fiskal, sedangkan dalam sisa tahun berjalan 2018 akan bisa dihemat USD 30 hingga 40 juta.
Namun langkah H-D menambah investasi di luar negeri itu baru akan efektif dalam waktu 18 bulan. Presiden Trump sendiri malah telah membuat cuitan di akun pribadinya sebagai langkah menyerah.
Penjualan Harley-Davidson di Eropa menjadi kedua terbesar setelah Amerika Serikat atau 40% pasar non US. Eropa menyerap sebanyak 16,5% penjualan globalnya dan menguasai pasar motor non Eropa kedua terbesar di EU. Harley-Davidson secara total memproduksi sebanyak 40 ribu per tahunnya.
Robert Martinez Jr, president of the International Association of Machinists and Aerospace Workers, salah satu serikat tempat para pejerja H-D bernaung menyatakan, “Harley-Davidson telah membuat pengumuman mengejutkan dengan mengurangi pekeja yang loyal dan skill tinggi akibat kebijakan pemerintah. Meski H-D paham apa itu Made in America.” (Afid/nm)