NaikMotor – Munculnya Suzuki Intruder 150 dan Suzuki Access 125 di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2018 membawa pertanyaan apakah keduanya bakal dijual atau tidak, sebab model keduanya bisa dibilang ‘baru’ di Indonesia.
Baik Suzuki Intruder 150 dan Suzuki Access 125 merupakan motor yang lahir di India hasil inisiasi Maruti-Suzuki. Sehingga dari segi desain, fitur, hingga preferensi konsumennya memang dibuat untuk pasar negara Bollywood.
Banggas F. Pardede, Marketing Relation 2W Manager PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun mengatakan kehadiran keduanya di JFK 2018 baru sebatas survei. Suzuki ingin mendapat respon soal berbagai kebutuhan pasar mulai model, desain dan harga.
“Istilahnya assesment market, walaupun tidak seekstrim itu. Tapi gini, dari konsumen kami butuh tau apakah model seperti ini bisa masuk, lantas bagaimana modelnya, dan juga soal harga. Jadi keduanya hadir sebagai survei,” katanya.
Kendati demikian Banggas tidak menampik pihaknya bisa berubah pikiran. “Nah kalau dari 1000 orang 90 persen potensinya bagus, kami juga mesti mikirkan cara lain kan, artinya ada pasarnya. Tapi kan bukan berarti model ini,” imbuhnya.
Banggas mengaku Suzuki tidak bisa gegabah. Suzuki Intruder 150 misalnya merupakan segmen baru di Indonesia yakni motor cruiser kecil 150cc, jika mau masuk ke Tanah Air banyak pertimbangan motor ini bisa laris di pasaran.
Ia bahkan sempat kembali bertanya. “Kalau kami pasarkan apakah akan laku? intinya saat ini kami masih melihat potensi pasarnya. Pasar (cruiser) memang ada, tapi apakah akan banyak? kami tidak akan buru-buru untuk melihat itu,” katanya.
Cruiser kecil bukannya tidak pernah digarap. Sebelumnya sudah beberapa kali coba diisi tapi memang tidak pernah moncer. Masih segar diingatan yakni Honda Phantom 200, Kaisar Rubby 250 atau bahkan Benelli MotoBi 250 yang sampai sekarang masih mencoba market.
Pun demikian dengan skuter Suzuki Access 125. India diketahui memang punya selera sendiri soal skutik. Bentuk seperti Access maupun Honda Activa banyak disukai karena punya ciri khas skuter konvensional dengan aplikasi lampu dan rear end besar.
“Pada intinya Suzuki perlu tau yang konsumen mau, caranya banyak, termasuk survei ini. Pada akhirnya survei memang juga pasti mengarah ke harga, karena hal itu tidak bisa lepas dari keduanya,” pungkas Banggas.(Agl/nm)
