Dorna Bekukan Riset ECU Tim Pabrikan, agar Ide Tak Dicuri

0
Software-Riset-ECU-Factory-MotoGP-Dibekukan
Dorna telah merevisi aturan soal riset ECU oleh tim pabrikan, lantaran riset software ECU di MotoGP adalah salah satu penyebab tim manufaktur mengeluarkan biaya pengembangan motor yang sangat besar. Foto: Magneti Marelli

Spanyol (naikmotor) – Rencana pemberlakukan pembekuan riset sistem elektronik atau ECU di motor MotoGP, akhirnya resmi diberlakukan oleh divisi teknis Dorna Sports selaku pelaksana MotoGP. Hal ini mereka lakukan sesuai kesepakatan tahun 2014 lalu, untuk mengembangkan satu jenis software saja di motor MotoGP.

Tujuannya adalah agar biaya riset bisa lebih murah karena ECU diriset bersama dan pengeluaran budget tiap tim manufaktur bisa ditekan. Lantaran riset software ECU di MotoGP adalah salah satu penyebab tim manufaktur mengeluarkan biaya pengembangan motor yang sangat besar.

Sebagai gantinya, tim-tim manufaktur yang ikut dalam kesepakatan tahun 2014 lalu (Yamaha, Honda dan Ducati) akan bersama-sama meriset ECU standar yang baru. ECU standar tersebut basisnya diambil dari ECU yang digunakan di motor kategori Open Class, yaitu ECU dari Magneti Marelli.

“Kami sengaja melakukan pembekuan riset software (untuk Yamaha, Honda dan Ducati), agar tidak ada pencurian ide dari antartim balap untuk kepentingan mereka. Mereka sendiri yang sepakat untuk melakukan itu, agar menjaga dengan ketat pembekuan software ini dan kerahasiaan tiap datanya,” ujar Corrado Cecchinelli, selaku Director of Technology MotoGP.

Pembekuan riset software ini hanya akan berlaku pada tiga tim saja yaitu Yamaha, Honda dan Ducati. Meski dibekukan, namun untuk hal-hal yang berhubungan dengan setup atau penyesuaian dengan kondisi sirkuit, tetap diperbolehkan. Sebab itu hanya untuk menyesuaikan dengan keinginan sang peunggangnya.

Sementara untuk Aprilia dan Suzuki, masih diperbolehkan tetap bisa meriset software mereka sendiri hingga akhir musim nanti sebelum software tunggal untuk semua diberlakukan di 2016. (Spy/NM)

 

LEAVE A REPLY