Jakarta (naikmotor.com) – Balap motor bebek selalu dicibir oleh banyak orang. Alasannya karena balap ini tidak punya penjenjangan khusus untuk level dunia. Toh pada akhirnya bakal pakai motor sport juga. Tapi tunggu dulu bray! sebenarnya tidak begitu juga, lantaran balap bebek itu penting untuk mengukur mental pembalap pemula.
Kalau seorang pembalap pemula sudah punya mental petarung dan berani untuk terus mempertahankan posisinya, berarti ia sudah punya mental yang baik. Tinggal mengasahnya lebih dalam dengan ikut di kelas yang lebih kompetitif.
“Tapi kalau sudah punya mental yang bagus, jangan diperangkap lebih lama lagi di ajang balap bebek. Harus cepat-cepat dikasih kesempatan untuk naik ke kelas sport. Nanti keburu banyak insiden yang terjadi pada pembalap yang bersangkutan. Saatnya memberikan jalan untuk melatih skillnya,” ujar GM Service dan Motorsport Yamaha Indonesia, M Abidin.
Perbedaan antara balap bebek dan balap di kelas motor batangan alias motor sport sendiri adalah teknis balapnya. Ketika menggunakan motor bebek, pembalap hanya mengontrolnya menggunakan tangan dan sedikit liukan tubuh, lain halnya di balap tipe sport.
“Di kelas bebek, kebanyakan pembalap cukup menggunakan kontrol tangan dan sedikit gerak tubuh saja. Kalau di tipe sport tidak bisa seperti itu lagi. Apalagi untuk motor berkapasitas mesin 600 cc ke atas. Tubuhnya harus benar-benar menyatu dengan motor. Mengontrol dengan seluruh anggota tubuh alias full body control.”
Tentu takkan mudah melakukan hal ini. Makanya pembalap pemula harus diberikan wadah untuk berproses. Seperti membekali pengetahuan tentang mengendara motor tipe sport. Kemudian mengikutkan mereka di ajang balap tingkat regional Asia misalnya. Agar mental petarung yang dimiliknya bisa dipadankan dengan skill yang ia pelajari di tipe motor sport. (spy/nm)
Foto: Spy/SAATC