NaikMotor – Setelah menunggu beberapa bulan sejak diperkenalkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales akhir Januari lalu, Yamaha akhirnya mengajak kami mencicipi Yamaha Lexi di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Selasa (17/4/2018).
Kesan pertama sebelum menjajal Lexi pasti kepincut tampangnya yang kental gaya Eropa. Namun tampilan bodi itu jadi kurang asik lantaran kaki-kakinya kelewat besar. Maklum skutik Eropa biasanya memakai pelek lingkar 12 atau 13 inci sedangkan Lexi 14 inci.
Bagasi
Model yang saya pakai untuk mengitari Sentul Kecil ini ialah Lexi tipe S. Perbedaan paling mencolok yaitu shockabsorber sudah model tabung warna kuning. Namun sebelum ‘numpak’ Lexi saya sempatkan lihat bagasinya. Hemm, termasuk kecil untuk ukuran keluarga Maxi Scooter.
Luas bagasi Lexi hanya 12,8 liter. Cukup memang buat menaruh helm half face, tapi jika dibandingkan dengan bagasi All Vario 125 sebesar 18 liter jelas beda jauh. Soal luas bagasi ini merupakan konsekuensi Yamaha yang ingin membuat dek Lexi lebih lebar.
Dari keluarga Maxi Scooter hanya Lexi yang punya tangki BBM di bawah jok. Hal ini supaya dek tengah jadi luas dan rata bahkan bisa buat menaruh galon air. Disinilah kelebihan Lexi sebab dek tengah Vario termasuk kecil, apalagi dengkul rentan mentok glove box.
Ergonomi
Duduk di atas Lexi membuat kaki lumayan jinjit terutama buat yang berpostur di bawah 170 cm. Karena jok Lexi lebih tinggi 2 cm dari NMax dengan 765 mm. Hal ini jadi pertimbangan tersendiri, sebab sebelumnya Yamaha mengklaim Lexi ramah dipakai buat wanita.
Persoalannya dengan tinggi jok tersebut maka sasarannya wanita dengan rata-rata tinggi seberapa. Sebab diketahui rata-rata orang Indonesia tidak terlalu tinggi, dan jika kaki harus jinjit ala balerina tentu menyulitkan kaum hawa saat bermacet-macet ria.
Beruntung jok Lexi sangat nyaman, jok lebar dan panjang benar-benar menahan bokong menyeluruh khas Maxi Scooter. Kaki pengemudi pun bisa selonjoran di Yamaha Lexi, tapi jangkauan tangan ke setang tetap nyaman.
Fitur
Lexi sudah memakai ignition keyless, artinya tidak lagi butuh anak kunci tapi digantikan kenop dan remote. Cara pakainya pun cukup mudah. Tinggal pencet tombol di remote, pencet kenopnya kemudian putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
Tampilan spedometer Lexi mirip yang dipakai Aerox 155 atau istilahnya common parts. Informasi yang ditampilkan juga cukup lengkap. Tingkat keterangannya bisa diatur dengan tiga tingkatan biar lampunya tidak terlalu silau saat malam.
Fitur lain yang jadi unggulan yakni adanya power outlet 12VDC di glove box atau di saku dalam kiri motor. Soket ini bisa berfungsi untuk charging smartphone dengan menambahkan USB car charger buat colokan USB 5VDC.
Fitur ini memang bukan yang pertama ada di motor. New Honda Scoopy sudah menerapkannya sejak meluncur Maret 2017. Tapi makin kesini power outlet diklaim sebagai salah satu kelengkapan standar, apalagi banyaknya populasi ojek online yang butuh pengisian daya.
Riding
Riding bersama Lexi menyenangkan. Tenaga cukup impresif. Hanya saja kami belum bisa menjajal performanya maksimal. Sesi test ride kali ini dilakukan berkelompok dan dikawal tim safety riding Yamaha. Kemudian peserta juga tidak boleh mendahului peserta di depannya.
Meski begitu bukan berarti tidak ada gambaran soal akselerasi. Seperti disampaikan dalam kesempatan sebelumnya, M Abidin, GM Aftersales dan Motorsport YIMM mengatakan, meski bermesin lebih kecil akselerasi Lexi di 100 meter pertama setara dengan Yamaha NMax.
Saat diajak bermanuver, karakter Lexi juga sedikit mengingatkan NMax sebab wheelbasenya sama. Motor cukup lincah dan nurut diajang menikung. Hanya saja sok depan rasanya agak keras. Sisanya bagian pengereman cukup baik, kendati di model ini belum ada opsi rem ABS.
Kesimpulan
Yamaha Lexi menjadi seri terkecil alias model entry level keluarga Maxi Scooter seperti NMax, XMax dan Aerox 155. Dengan desain ala skuter bongsor, Yamaha ingin Lexi naik kelas di segmen 125cc yang selama ini masih didominasi skuter-skuter kecil.
Beragam fitur terkini yang disematkan pun membuat perbedaan antara Lexi dengan Mio GT ataupun Mio M3. Hanya saja ada kualitas tentu ada harga. Harga jual Lexi lebih mahal dari kompetitor, dimana tipe standar dibanderol Rp 19,95 juta dan tipe S Rp 22,8 juta.(Agl/nm)
Spesifikasi Yamaha Lexi
Mesin
Tipe Mesin: Liquid Cooled 4-stroke, SOHC
Susunan Silinder: Single Cylinder
Diameter x Langkah: 52 x 58.7 mm
Perbandingan Kompresi: 11.2±0.4
Volume Silinder: 124.7 cc
Daya Maksimum: 8.75 kW / 8000 rpm
Torsi Maksimum: 11.3 Nm / 7000 rpm
Sistem Starter: Electric starter
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli Mesin: Total = 1.00 L ; Berkala = 0.90 L
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Tipe Kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe Transmisi: V-belt automatic
Dimensi
P X L X T: 1970 mm x 720 mm x 1135 mm
Jarak Sumbu Roda: 1350 mm
Jarak Terendah Ke Tanah: 133 mm
Tinggi Tempat Duduk: 785 mm
Berat Isi: 112 kg
Kapasitas Tanki Bensin: 4,2 L
Rangka
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Tipe Suspensi Belakang: Unit Swing
Tipe Ban: Tubeless
Ban Depan: 90/90-14M/C 46P
Ban Belakang: 100/90-14M/C 57P
Rem Depan: Disc
Rem Belakang: Drum
Kelistrikan
Sistem Pengapian: TCI
Tipe Battery: YTZ7V
Tipe Busi: CPR8EA-9 /U24EPR-9