NaikMotor – Rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi di MotoGP Argentina seperti membuka luka lama keduanya saat duel di Sepang 2015 silam. Bedanya jika kala itu Marquez yang tersungkur maka kali ini Rossi yang mesti merumput.
Usai balapan Marquez langsung mencari Rossi dan mendatangi paddock namun ditolak oleh Uccio. Tak pakai lama Rossi pun menyebut Marquez tidak punya respek ke pembalap lain dan bukan lagi bermain agresif tapi balapan dengan cara kotor.
Banyak mendapat tudingan yang menyudutkan karakternya Marquez jadi berubah defensif. Sebelumnya ia mengakui melakukan kesalahan yang terjadi karena ban depan mengunci serta trek yang basah, namun tidak jika dibilang membahayakan.
“Sejujurnya, saya tidak peduli. Saya hanya fokus pada tujuan saya. Terkait balapan, saya hanya mencoba fokus, saya mencoba menekan 100 persen. Ya, Rossi juga menekan seperti itu di masa lalu saat berumur 25 tahun, semua orang akan mengingat itu,” katanya.
Marquez justru lebih merasa bersalah kepada Aleix Espargaro. “Kesalahan terbesar saya mungkin dalam insiden dengan Aleix, itu benar-benar kesalahan saya. Kemudian situasinya terjadi lagi dengan Rossi, tetapi saya tidak melakukan perbuatan yang aneh,” imbuhnya.
Soal manuvernya yang dianggap membahayakan, ia menunjuk aksi Johann Zarco yang juga bermain agresif sampai membuat Dani Pedrosa jatuh di lap ketiga. Namun pembalap Perancis itu seakan lepas dari pemberitaan karena berhasil meraih podium kedua.
“Tentu saya melakukan beberapa kesalahan yang disebabkan oleh saya. Beberapa kesalahan dari pengawas balapan, beberapa dari saya dan saya mengetahuinya. Saya minta maaf. Padahal Zarco juga melakukan hal yang sama kepada Dani,” kilahnya.(Agl/nm)