NaikMotor – Tidak salah jika Andrea Dovizioso dijagokan banyak orang bakal menang di MotoGP Qatar. Meski tidak banyak bicara sebelum race dan hanya start dari posisi ke-5, Desmodovi berhasil menyabet podium pertama di seri pembuka ini.
Padahal sejak start Dovi tidak terlalu maksa menyodok di lap-lap awal. Posisinya anteng di romonan depan. Beda dengan Johann Zarco, Marc Marquez dan Valentino Rossi yang sudah ‘bejek gas pol’ sejak awal dan berusaha mendominasi balapan.
“Itu balapan yang sempurna, akhir pekan yang sempurna, seperti yang saya harapkan ada banyak pengendara cepat tapi saya mengelola dengan cara yang sempurna. Pada akhirnya ban sudah habis dan seperti biasa dengan Marc merupakan lap akhir yang paling sulit,” kata Dovi.
Zarco dipaksa mundur teratur dari pimpinan lomba di lap ke 18. Setelah Rossi berada di posisi ketiga, pertarungan antara Dovi dan Marquez memang jadi tontonan menarik. Duel keduanya terjadi sampai di belokan terakhir sebelum finis.
Skema adegannya mirip dengan pertempuran mereka tahun lalu di Austria dan Jepang. Dimana Marquez mencoba umpan di tikungan terakhir pada lap terakhir tapi Andrea Dovizioso berhasil melepaskan diri dari belokan, dan finis lebih dulu dengan selisih waktu 0,027 detik.
“Balapan pertama, dan semuanya harus berlanjut. Saya mencoba untuk menekan 100% dimana sampai di tikungan terakhir saya mencoba hal itu. Saya melakukannya, tapi sekali lagi dia mengalahkan saya. Saya kehilangan hanya 5 poin, saaya sangat bahagia,” kata Marquez.
Sementara itu Rossi yang sempat diunggulan justru meraih podium ketiga di Losail. Agaknya keluhan sistem elektronik di YZR-M1 mampu diatasi sedikit oleh jam terbang dan pengalaman. Dimana Rossi memang langganan podium di Qatar.
“Saya senang, meski yang saya harapkan lebih banyak dibanding tahun lalu. Saya tahu Márquez dan Dovizioso lebih cepat. Pada saat ini saya mencoba 120 persen bisa tempel mereka. Sekarang kita mencoba untuk terus seperti ini,” kata The Doctor.(Agl/nm)