NaikMotor – Putaran pertama Kejurnas Motoprix 2018 region Sulawesi berlangsung di Sirkuit Puncak Mario Sidrap, Sabtu (24/2/2018). Tim-tim yang disupport IRC masih perkasa dengan meraih juara di lima kelas, hanya satu yang terlepas yakni di kelas MP3.
“Alhamdulilah kita masih juara di 5 kelas mulai MP1 sampai MP6, hanya satu yang terlepas yaitu MP3. Kami lihat persaingan tahun ini bakal sengit di Motoprix, tapi kami siap,” kata Dodiyanto, Marketing Product Development PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen IRC.
Di dua kelas paling bergengsi, yakni MP1 (150cc TU Injeksi) milik Handy Tuahatu, Yamaha BAF Yamalube Akai Jaya MBKW2 Racing menjadi juara. Sedangkan di MP2 (125cc TU Injeksi) direbut Anies KS dari Yamaha Yamaluve PRS D-Paris IRC KYT RCB DID Oyehe.
“Meski bukan faktor utama tapi ban punya pengaruh karena saling mendukung. Sebab sebagus apapun ban kalau mesin dan pembalapnya gak bagus enggak juara, dan sebaliknya juga sama. Kita siap berkompetisi dengan Pirelli, justru dengan ada open tire kita terpacu,” imbuhnya.
Angan menyaksikan Kejurnas Motoprix 2018 memanas karena ada tiga merek ban yang berkompetisi harus layu sebelum berkembang. Pasalnya setelah Pirelli dinyatakan masuk, FDR justru tidak terdaftar sebagai penyuplai ban balapan bebek paling populer di Tanah Air.
Melalui pengumuman resmi No: 3/2018 yang dirilis Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 7 Februari 2018 menyebutkan, Kejurnas Motoprix 2018 hanya boleh menggunakan dua merek dan jenis ban yang telah diatur dari IRC dan Pirelli.
Rinciannya IRC hadir dengan enam tipe ban balap yaitu Fasti 1 (khusus sirkuit permanen), Fasti 2, Fasti 3, Fasti Pro, Razzo 166 dan Razzo 221. Sedangkan Pirelli hanya satu model yaitu Diablo Rosso Corsa II yang baru dirilis beberapa waktu lalu.(Agl/nm)