Jakarta (naikmotor) – Berbeda dengan konsumen Triumph dunia yang rata-rata berusia 46tahun, konsumen Triumph Indonesia malah lebih muda rata-rata 34 tahun. Selain itu, mereka cenderung memilih model retro seperti Bonneville T100 disusul Thruxton.
Model retro-classic tersebut menguasai 60% penjualan Triumph di Indonesia sejak dihadirkan September 2014. Demikian menurut Paulus B Suranto, managing director PT Triumph Motorcycle Indonesia, saat buka bersama media di Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2015).
“ Boleh jadi fenomena tersebut selaras dengan trend scrambler dan cafe racer yang tengah digandrungi motoris Indonesia saat ini tapi tentunya dengan motor premium,” sebut Paulus.
Bonneville T100, dibekali mesin 865cc yang menghasilkan 68bhp @7.500 rpm, dan torsi 68Nm @ 5.800 rpm. Thruxton yang berdesain cafe racer bermesin sama tetapi dengan keluaran 69hp dan torsi 69 Nm. Model retro-classic tersebut mulai dipasarkan dengan harga Rp305, juta, off the road Jakarta.
Tahun depan TMI siap memboyong 3 model retro baru namun dibanderol dengan harga lebih tinggi. Namun Paulus menjamin, kenaikan harga tersebut masih reasonable, “Sekitar 5%,” ujarnya. (Afid/nm)