NaikMotor – Angan menyaksikan Kejurnas Motoprix 2018 memanas karena ada tiga merek ban yang berkompetisi harus layu sebelum berkembang. Pasalnya setelah Pirelli dinyatakan masuk, FDR justru tidak terdaftar sebagai penyuplai ban balapan bebek paling populer di Tanah Air.
Melalui pengumuman resmi No: 3/2018 yang dirilis Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 7 Februari 2018 menyebutkan, Kejurnas Motoprix 2018 hanya boleh menggunakan dua merek dan jenis ban yang telah diatur dari IRC dan Pirelli.
Rinciannya IRC hadir dengan enam tipe ban balap yaitu Fasti 1 (khusus sirkuit permanen), Fasti 2, Fasti 3, Fasti Pro, Razzo 166 dan Razzo 221. Sedangkan Pirelli hanya satu model yaitu Diablo Rosso Corsa II yang baru dirilis beberapa waktu lalu.
“Terima Kasih atas kesempatan yang di berikan oleh IMI kepada Astra Otoparts selaku distributor Pirelli Indonesia. Pada tahun ini kami membawa Pirelli dengan ban khusus balapan underbone Diablo Rosso Corsa II, dapat mengikuti Kejuaraan Nasional Motorprix sebagai sponsor utama. Harapan kami tentunya keikutsertaan kami dapat membawa angin segar terhadap balapan, pembalap dan juga masyarakat peminat olahraga balapan roda 2 pada khususnya dan masyarakat umum,” ujar Rio Sangau, Chief Executive PT Astra Otoparts Tbk.
Meski FDR tidak terdaftar namun persaingan ban balap Motoprix tahun ini diprediksi tetap memanas. Sebab jadi pertaruhan buat Pirelli yang baru masuk dunia balap. Lebih dari itu juga jadi pertarungan ban asli Indonesia dengan karet bundar merek Italia produksi Subang.
“Dari kami sudah sangat siap dari performa dan kualitas kami siap. Sebetulnya kami berharap FDR juga masuk karena membuat persaingan bagus. Karena dengan persaingan sekaligus mengukur kinerja ban kami,” kata Dodiyanto, Marketing & Product Development PT Gajah Tunggal.
Kini kita hanya tinggal lihat siapa yang unggul di trek. Sebab sukses di lintasan terutama trek dadakan biasa balapan Motoprix bukan hanya ditentukan oleh ban semata, namun skill pembalap, performa mesin serta strategi tim ikut menentukan hasil akhir.(Agl/nm)