NaikMotor – Meski penjualannya cukup moncer, skutik bongsor Yamaha NMax banyak dikritik konsumen karena suspensi belakang keras. Kini Yamaha NMax 2018 sudah pakai sok tabung (sub tank) dengan tambahan oli di tabung belakang yang diklaim lebih lembut dan nyaman.
Meski demikian, Katsumitsu Wakamatsu, President Director Yamaha Motor R&D Indonesia (YMRID) mengatakan tujuan utama penggunaan sub tank ialah reability atau ketahanan. Dimana dengan oli yang lebih banyak maka shock punya range suhu yang lebih luas.
“Suspensi belakang sekarang pakai tipe tank untuk meningkatkan ketahanan (reliability) karena suhu oli di shock belakang jadi lebih luas. Seperti diketahui jika jalan jauh suhu oli akan naik, dengan ini volume oli lebih banyak jadi temperatur lebih terjaga,” katanya.
Wakamatsu mengatakan soal kenyamanan maka itu beda kasus. Meski pada dasarnya NMax model 2018 yang dijual di Indonesia dikembangkan khusus untuk konsumen lokal, tapi hitung-hitungan kenyamanan suspensi belakang sudah tepat karena produk global.
“Ketahanan dan kenyamanan berbeda. Jika bicara comfort maka banyak faktor yang menentukan, mulai dari berat pengendara, jalan yang dilalui dan situasi jalan. Untuk seting jalan saat ini sudah disesuaikan untuk kondisi jalan-jalan di Ibu Kota,” katanya.
Wajar jika pria asli Jepang ini tidak mau gegabah mengatakan bantingan suspensi belakang Yamaha NMax 2018 sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Sebab walaupun sudah memiliki sub tank dengan tambahan oli namun tidak ada setingan rebound.
“Untuk indikator perubahannya (NMax lama dan baru pakai tabung) cukup sulit untuk dikatakan. Karena hal itu juga disumbang oleh beberapa aktor tadi. Tapi untuk settingan (NMax tabung) saat ini sudah sesuai dengan permintaan konsumen dan lebih baik,” lanjutnya.
Wakamatsu mengatakan saat peluncuran NMax pada 2015, Yamaha sebetulnya tidak menspesifikasikan NMax untuk penggunaan harian dimana kondisi jalan di Indonesia sangat beragam. “Namun dengan penambahan ini, Nmax akan makin nyaman di berbagai kondisi jalan,” pungkasnya.(Agl/nm)
