NaikMotor – Pindah ke Ducati merupakan keputusan sulit buat Jorge Lorenzo. Sejak awal Lorenzo sadar musim 2017 tidak akan mudah, ia hanya mengumpulkan 137 poin, 3 kali podium tanpa kemenangan. Sedangkan debutnya di Yamaha ia mengolkesi 190 poin dan satu kemenangan.
Meski demikian Lorenzo sangat dihormati oleh tim Ducati. Dibalik pesona rekan setimnya Andrea Dovizioso yang tampil menawan di musim ini, Lorenzo termasuk cepat beradaptasi dengan Desmosedici yang diketahui bukanlah motor yang ramah buat pembalap.
Cristian Gabarrini, Chief Mechanic Ducati Team memuji usaha Lorenzo di atas motor, dan saat melihat progress pembalap Spanyol itu tidak mustahil jika musim 2017 masih tersisa 2 seri tambahan lagi maka Lorenzo akan ada di podium tertinggi.
“Jorge mampu menyesuaikan gayanya dan memanfaatkan kekuatannya, ia berusaha sangat keras untuk melakukan hal-hal yang tidak datang secara alami untuk menjadi cepat. Dengan Yamaha dia tahu bagaimana cara membaca motor dan dia belajar hal sama dengan Ducati,” kata Gabarrini.
Melihat usaha Lorenzo yang pantang menyerah membuat Gabarrini ikut tertantang. Awalnya ia hanya ingin pemilik nomor #99 ini bisa terbiasa dengan Desmosedici, namun saat Lorenzo bisa masuk lima besar, targetnya pun ikut terdongkrak yakni podium 1.
“Tujuan saya telah berubah seiring berjalannya waktu, pada awalnya kami berfokus pada Jorge yang memiliki kepercayaan dengan motor. Saat lima besar akhirnya saya harus berjuang untuk meraih kemenangan tanpa memandang ras atau kondisinya,” katanya.(Agl/nm)