NaikMotor – Rangkaian puncak Yamaha Cup Race Solo berlangsung sengit di Sirkuit GOR Mahanan, Minggu (26/11/2017). Seri 3 sekaligus partai final ini mencari juara umum di tiap kelas, tidak heran jika baik seeded dan pemula tampil agresif sejak kualifikasi.
Namun sayang belum semua kelas selesai, balapan terpaksa dihentikan karena hujan. Keputusan ini diambil oleh panitia setelah mempertimbangkan kondisi trek yang kurang memadai karena ada genangan air termasuk lumpur di beberapa titik.
M Taufik, Race Director YCR mengatakan, pihaknya terpaksa menyudahi balapan karena hujan deras selama lebih dari setengah jam itu membuat rusak lintasan. Meski sempat dicoba saat hujan namun akhirnya diputuskan pembalap masuk paddock.
“Sesuai prosedur aturan kita tunggu 15 menit pertama sampai kondisi memungkinkan balapan dilanjutkan. Di 15 menit kedua hujan memang sudah berhenti, tapi genangan air tidak mungkin untuk kita melanjutkan balapan karena sangat beresiko,” buka Taufik.
“Kalau hanya hujan gak ada genangan air balapan tetap kita lanjutkan. Namun karena ada genangan maka kita batalkan,” imbuhnya.
Selain berbahaya buat pembalap jika dilanjutkan dikhawatirkan juga mengancam penonton. “Misalnya pagar penonton kenapa kenapa karena penonton susah dikendalikan. Tapi Solo penontonnya baik, sampai race tadi dihentikan mereka masih menunggu dengan sabar,” imbuhnya.
Panitia tepat mengibarkan red flag saat hujan deras yakni pukul 14.20 WIB. Kemudian menunggu 15 menit pertama sampai hjuan reda dan 15 menit kedua untuk menentukan kondisi trek. Namun diputuskan kondisi trek Yamaha Cup Race Solo tidak layak.
Sampai lomba diberhentikan, dari delapan kelas yang dilombakan (minus YCR8), partai final YCR Solo hanya melombakan YCR1, YCR3, YCR5, YCR7, YCR9. Sedangkan sisanya yakni YCR2, YCR4, YCR6, pemenangnya ditentukan lewat hasil kualifikasi.(Agl/nm)