NaikMotor – Baru saja diluncurkan perdana di dunia, Honda CRF150L langsung digeber para awak media melibas berbagai medan menantang di Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/11/2017). Motor sport on-off Honda ini menghadirkan pengalaman seru saat menjelajahi alam Bandung.
Sebanyak 20 jurnalis menjajal Honda CRF150L sejauh 36 km dengan melibas berbagai medan yang disuguhkan, seperti jalanan pedesaan, off road di atas tanah, jalan berbatuan, maupun melaju di atas aspal jalan raya.
Touring kali ini ditemani Direktur Marketing AHM Shigeto Kimura, dan beberapa pimpinan divisi seperti Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin dan GM Technical Service Division AHM Wedijanto Widarso.
Rombongan touring dilepas langsung oleh Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya dari Armor cafe, Bandung, Jawa Barat. Dalam touring ini, para jurnalis diajak langsung merasakan performa sekaligus ketangguhan Honda CRF150L.
“Ini adalah motor on-off sejati. Silahkan anda merasakan langsung sensasinya di jalur yang sudah kami sajikan,” ujar Thomas Wijaya.
Rombongan dibagi menjadi 4 group, dan masing-masing group terdiri dari 6-9 bikers. Naikmotor sendiri tergabung dalam group 2 bersama awak media lainnya dan 3 orang instruktur dari Trail Adventure Bandung Association (TRABAS).
Berada diatas jok Honda CRF150L membuat kami terasa lebih gagah, apalagi penggunaan safety gear yang melekat di tubuh kami bagai offroader profesional. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari ganasnya medan yang akan dilalui.
Touring dimulai dari Armor Cafe menuju Bukit Moko sejauh 7 km dengan suguhan jalanan beton dan jalanan pedesaan yang berujung pada jalanan tanah sebagai pembuka. Rombongan berhenti sejenak di Bukit Moko untuk rehat sembari menikmati segarnya udara dan keindahan pemandangan perbukitan. Tak ada hambatan yang berarti saat menunggangi Honda CRF150L mencapai pos 1 ini secara konvoi.
Selepas dari Bukit Moko, rombongan bergerak menuju pos 2. Di jalur ini kami mulai disajikan dengan jalanan tanah padat yang menjadi awal serunya perjalananan Honda Fun Off Road Touring. Memasuki kawasan hutan pinus yang berada di atas bukit dengan sisi kanan jurang makin memacu adrenalin kami. Apalagi jalan licin yang didominasi tanah berlumpur telah siap menjadi santapan di depan kami.
Penggunaan engine break menjadi suatu kewajiban yang harus kami lakukan saat melibas turunan licin. Honda CRF150L yang menggunakan kaki-kaki depan 21 inci dan belakang 18 dibalut ban merek Dunlop dengan ban dalam serta dilengkapi disk brake bergelombang depan 240mm dan belakang 220mm sangat mudah dikendalikan. Tinggi jok dari tanah 869mm juga memberikan kenyamaan dan rasa percaya diri bagi kami yang memiliki tinggi 170cm dan berat 65kg, saat melewati jalan licin berlumpur ini.
Dipersenjatai mesin 4-tak 1-silinder, SOHC, berpendingin udara, berkapasitas 149cc dengan sistem pembakaran injeksi (PGM-FI), Honda CRF150L tanpa susah payah melahap semua medan berlumpur yang disajikan. Padahal ban sudah seperti donat dan dipenuhi tanah yang menempel. Kami hanya cukup memainkan bukaan gas untuk mendapatkan tenaga maksimal tanpa harus menekan kopling. Ini yang membedakan dengan mesin 2-tak yang harus memainkan kopling untuk mendapatkan tenaga maksimal.
Bukan hanya mengandalkan ketangguhan Honda CRF150L, kondisi fisik yang prima juga sangat diperlukan dalam perjalanan adventure ini. Pasalnya, tangan harus kuat mengendalikan stang sementara kaki harus sering turun saat menjajaki tanjakan serta turunan yang didominasi jalan lincin dan berlumpur. Banyak peserta dalam rombongan ini yang berjatuhan saat menuju pos 2.
Begitu juga dengan naikmotor.com yang jatuh sebanyak 4 kali saat melahap kondisi jalan yang cukup terbilang ganas sejauh ± 10km untuk mencapai Pos 2. Namun semua itu memberikan sensasi bukan hanya keandalan Honda CRF 150L di segala medan namun juga jalur yang disajikan.
Akhirnya kami tiba di Pos 2 untuk beristirahat di atas perbukitan sambil menikmati kudapan khas Bandung, seperti, cireng, bala-bala dan pisang goreng. Terlihat semua rombongan merebahkan diri di tanah untuk meregangkan urat urat persendian yang mulai keram. “Jalurnya Edan, menguras tenaga tapi seru,” papar Wahyu Sibarani, wartawan Koran Sindo.
Setelah cukup beristirahat, rombongan bergerak menuju Pos 3 yang berjarak ± 9 km dan menjadi tempat finish Honda Fun Off Road Touring. Jalan bebatuan yang menjadi ciri khas perbukitan menambah keseruan konvoi ini. Fork depan up side down dan suspensi belakang monoshock yang disematkan pada Honda CRF 150L memberikan kenyamanan saat berkendara.
Dari kaca spion terlihat para peserta yang berada di belakang kami berakselerasi secara teratur dengan gayanya masing-masing tanpa ada upaya untuk mendahului, meski banyak kesempatan untuk menyalib. Indahnya panorama alam pegunungan saat berkendara menjadi alasan tersendiri bagi kami untuk tidak saling mendahului. Apalagi jalur ini banyak didominasi turunan dan tanjakan yang bisa merasakan performa dari motor ini, mulai jalan bebatuan hingga jalan aspal halus.
Sayang waktu yang disediakan sangat terbatas. Jika saja masih ada waktu yang diberikan ingin rasanya kami mengulangi kembali melahap jalur offroad menuju pos 2 dengan sempurna tanpa harus terjatuh lagi. Karena kami yakin dengan segala ketangguhan yang dimiliki Honda CRF150L dalam menembus jalur tersebut, tinggal persiapan fisik yang menentukan. (YA/ nm)