Bedah Iconic Bike Ketiga, Harley-Davidson Sportster W Engine di Suryanation

0
Dua Motor Kustom
H-D W Engine adalah Iconic Bike Suryanation Motorland hasil kolaborasi M Yusuf Adib, Lulut Wahyudi dan juga Kaichiroh Kurosu dari Jepang.

NaikMotor – Salah satu yang paling ditunggu di Suryanation Motorland Surabaya adalah penampilan perdana Iconic Bike ketiga, Harley-Davidson Sportster W Engine. Motor ini berbeda dengan Iconic Bike lainnya karena merupakan karya kolaborasi dua negara.

Iconic Bike ketiga merupakan kolaborasi M. Yusuf Adib dari Psycho Engine Purwokerto, pemenang The Greatest Bike Suryanation Motorland 2016 dengan builder kenamaan Jepang, Kaichiroh Kurosu dari Cherrys Company, dan Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycles.

Ketiganya berkolaborasi di dalam tim ‘Majapahit’ dan melengkapi dua Iconic Bike Suryanation Motorland 2017 sebelumnya yang dibuat oleh tim ‘Deli Sriwijaya’ yang dimentori Bimo Custombikes, dan ‘Gowa Mataram’ yang dimentori Mastomcustom.

Yusuf yang memang ‘gila mesin’ kali ini dipercaya menangani sektor mekanis. Sedangkan Kurosu-san mengerjakan bodi alias craftmanship, dan Lulut Wahyudi membuat sasis. Uniknya proses pengerjaan dilakukan di dua negara, Indonesia dan Jepang.

“Waktu pemgerjaan lumayan karena motor mesti bolak balik Indonesia-Jepang sekitar 8 bulan. Pertama Yusuf bikin mesin sekitar 6 bulan, setelah itu saya bikin sasis dengan intruksi Kurosu. Pengerjaan sasisnya sendiri memakan waktu karena dua kali pengerjaan,” buka lulut.

Awalnya tim mau membuat chopper namun melihat mesin W Engine bikinan Yusuf yang powerfull maka tema custom-nya berubah jadi motor drag. Karena itu di motor ini tidak akan ditemui lampu, sein, dan semacamnya untuk road legal.

“Pertama kita inginnya chopper tapi kemudian berubah jadi dragster. Kurosu hanya bilang tolong buatkan sasis dengan sudut 35 derajat dan belakang masuk buat ban 200mm. Setelah mesin dan sasis jadi motor dikirim ke Jepang, Kurosu buat bodi, dan balik lagi ke Indonesia buat dicat,” jelasnya.

Bodi
Eksterior merupakan prerogatif Kurosu. Builder yang memang terkenal punya ‘taste’ ini membuat tampilan motor rendah ala motor drag. Tameng depan kecil dan mengerucut menyerupai paruh. Tangki langsing menyatu dengan jok belakang single seater buntut tawon.

Bagian pengecatan Iconic Bike ketiga dikerjakan oleh Lulut di Yogyakarta. Warna candy apple red merupakan penghargaan kepada Suryanatiaon Motorland lengkap dengan aksen emas di beberapa bagian. Tidak lupa ada tulisan Jawa kuno di tangki sebagai Indentitas.

“Kalo ada yang enggak ngerti, itu tulisan sansekerta atau Kawi di bagian tangki artinya Suryanation Motorland,” beber Lulut.

Iconic Bike

Mesin
Yusuf menggunakan basis mesin Sportster 883 tahun 1996. Mesin ini ia modifikasi lagi. Jika mesin standar Harley-Davidson berkonfigurasi V-Twin maka kini menjadi ‘W.’ Untuk mengubah mesin V-Twin menjadi W Engine Yusuf menambahkan silinder baru di bagian depan.

Pertama Yusuf memutar letak silinder belakang. Jika standar mesin V-Twin berkonfigurasi ex in dan in ex, maka kini di mesin W Engine silinder belakang jadi in ex, silinder tengah tetap in ex dan silinder depan juga in ex. Cirinya yakni semua knalpot kini menghadap depan.

Iconic Bike

Uniknya iconic bike ketiga, Harley-Davidson Sportster W Engine ini hanya memiliki 5 camsaft. “Logikanya kan 3 silinder, berarti 6 cam. Tapi kalo bikin 6 cam, enggak akan ketemu perbandingannya. Cam sama crankshaft itu perbandingannya harus 1:2. Cam 2, crankshaft 1,” buka Yusuf.

Hal itu bisa terjadi karena silinder depan hanya punya satu cam. Untuk menggerakkan as lifter alias push road di silinder depan Yusuf menambah satu gir yang diambil dari copotan H-D Sportster. Sehingga total W Engine ini menggunakan lima gir.

Iconic Bike
Gir keempat ertugas untuk menggerakkan ex silinder tengah sekaligus in silinder depan. Sementara ex silinder depan digerakkan gir tambahan. Ilustrasi: Nugi TMC

Rinciannya empat gir tetap bawaan asli mesin, ditambah satu gir untuk mengerakkan as lifter silinder depan. “Gir keempat bertugas untuk menggerakkan ex silinder tengah sekaligus in silinder depan. Sementara ex silinder depan digerakkan gir tambahan,” jelasnya.

Yusuf masih mempertahankan seher dan setang seher asli. Namun ia memodifikasi ulang kruk as. “Setang seher masih aslinya, tapi kita custom ulang. Kruk as juga custom ulang. Ditebelin, digedein, dan diberatin sampai selisihnya 3 kg dari standarnya,” imbuhnya.

Iconic Bike

Biar kopling tidak selip, Yusuf juga menambahkan 3 keping plat kopling. “Mesin ini sudah dites sejauh 70 km dan enggak ada masalah sama sekali. Kesulitannya hanya di setting karbu, agak lama. Saya pakai karbu Sudco 38 PWK,” bebernya.

Alhasil kapasitas isi silinder kini membengkak jadi 1.324cc. Iconic Bike ketiga, Harley-Davidson Sportster karyanya pun dinobatkan sebagai H-D pertama bermesin W Engine. “Mas Bimo (Bimo Custombikes) yang bilang kalau ini merupakan mesin W Engine H-D pertama di dunia,” pungkasnya.(Agl/nm)

Iconic Bike

LEAVE A REPLY