NaikMotor – Astra Honda Motor (AHM) optimis Honda CRF150L bakal mampu diserap oleh pecinta motor garuk tanah. Dengan harga Rp 31,8 juta, kompetitor Kawasaki KLX150BF itu ditargetkan terjual 35 ribu unit setahun atau sekitar 2.916 unit per bulan.
“Target yakni 35.000 unit hingga akhir tahun 2018. Tapi karena kita sudah luncurkan sekarang, target kita bisa terjual 5.000 unit selama dua bulan ini sampai akhir 2017,” kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, Kamis (9/11/2017).
CRF150L hadir untuk melengkapi keluarga CRF series yang sudah hadir sebelumnya, yakni CRF1000L Africa Twin dan CRF250 Rally. Bedanya jika keduanya masih impor CBU, CRF150L dirakit di pabrik AHM di Pengangsaan, Kelapa Gading.
“Kandungan lokalnya sudah 98 persen,” imbuhnya.
Soal permintaan, Jawa masih menjadi pasar terbesar, diikuti Kalimantan dan Sulawesi. Kontribusi Jawa bahkan mencapai 60 persen atau lebih dari separuhnya. Sumatera di urutan dua dengan 25 persen, sisanya dibagi rata untuk Kalimantan dan Sulawesi.
Tiap tahun kata Thomas, penjualan motor petualang terus mengalami peningkatan. Pada 2014 motor trail tercatat hanya menyumbang empat persen penjualan nasional, namun dalam empat tahun, selama 10 bulan 2017 meningkat tiga kali lipat jadi 12 persen.
“Dari tahun ke tahun, secara volume penjualan motor trail 150 cc relatif stabil. Ada memang naik-turun, tapi tak signifikan. Padahal pasar motor sport turun terus dari 14 persen, 12 persen, dan tahun ini hanya sekitar 10 persen,” katanya.
Buat yang kepincut dengan motor trail anyar Honda ini, konsumen sudah bisa memesan ke diler, barang diprediksi sampai ke garasi awal Desember 2017. Distribusinya dikatakan termasuk cepat, karena Honda punya 1.800 lebih diler di seluruh Indonesia.
“Paling lambat akhir bulan ini konsumen sudah bisa dapat di tiap jaringan kami. Kami melakukan display dan melayani di seluruh jaringan diler kita yang lebih 1.800 unit diler,” pungkas Thomas.(Agl/nm)