Naikmotor.com, ‘Njelimet‘-nya aturan MotoGP 2014 yaitu Factory Bike, Open Class dan Factory Bike 2, membuat banyak penonton ogah ambil pusing dengan itu semua. Penyelenggara MotoGP dalam hal ini Dorna Sport pun ingin tahun 2016 tidak ada lagi regulasi ganda seperti itu.
Hingga akhirnya penyelenggara, manufaktur dan pembalap pun menemukan formula yang tepat. Yaitu tangki bahan bakar disamakan jadi 22 liter, kemudian penggunaan ECU yang sama pada sistem elektronik di semua motor.
Dari sisi penggunaan bbm, tentu akan menguntungkan bagi tim manufaktur, namun dari sisi pakai ECU standar yang ditetapkan oleh penyelenggara, dianggap merugikan. Meski di sisi lain, setup motor tim lain kemungkinan jadi ketahuan.
Sementara untuk tim Open Class, mereka lebih diuntungkan dari sisi penggunaan ECU standar lantaran sudah berpengalaman menggunakannya selama beberapa musim. Tapi dari sisi penggunaan bahan bakar, mereka harus meriset ulang dan setup ECU agar bisa lebih efisien menggunakan bahan bakar.
Efeknya tentu mereka bakal mengurangi batas putaran mesin yang biasanya menggunakan batas maksimal. Kondisi ini dianggap jalan keluar paling tepat. Apalagi ada sisi positif dan negatif keduanya.
“Kami sudah mengumumkan bahwa tim manufaktur harus menggunakan 1 software unik yang efektif diberlakukan mulai 1 juli 2015. Kemudian tim lain yang menggunakan mesin sama, kemungkinan bakal menggunakan software berbeda dari yang digunakan tim manufaktur,” beber juru bicara FIM, selaku badan tertinggi balap motor dunia.