NaikMotor – Akhirnya kongsi Petronas dan Raceline pecah. Hal ini membuat pembalap Moto2 Malaysia Hafizh Syahrin tak didukung Petronas lagi di musim 2018. Sepertinya peristiwa ini antiklimaks dengan prestasi Syahrin di Misano dan Motegi.
Meski secara resmi dalam situs pescao.com tidak disebutkan alasan Hafizh Syahrin tak didukung Petronas lagi di musim 2018, Jumat (20/20/2017). Tetapi memang sejak lama sudah berhembus kabar kongsi Petronas dan Raceline pecah. Kerjasama yang telah terjalin sejak 10 tahun akhirnya tanpa melihat Hafizh ke MotoGP seperti cita-cita penggemar balap Malaysia.
Start sari posisi 14, Hafizh Syahrinberhasil menyabet podium ketiga Moto2 Misano. Foto: Speedweek
Hafizh sendiri diambil Petronas melalui Talent Development Programme sejak 2007 saat berkompetisi di Cub Prix. Ia lalu menjalani kompetisi di Asia Road Racing Championship hingga ke seri balap Australia. Kiprah di Petronas Raceline mulai mendunia adalah sejak Hafizh turun di kejuaraan CEV Spanyol selama dua musim (2012-2013) sebelum naik kelas Moto2 tahun 2014.
Gejala kongsi Petronas dan Raceline pecah sudah terasa sejak awal musim ini. Puncak keretakan keduanya saat musim Moto2 2017 putaran Eropa. Raceline yang dikomandani Barry Leong tidak bisa menyediakan keperluan terbaik untuk Hafizh, fatalnya motor tunggangan Hafizh pun tak mendapat layanan teknis optimal.
Padahal musim Moto2 2016, pembalap Malaysia berusia 23 tahun itu sukses berada di posisi ke 9, dengan beberapa kali berada di posisi ke-5 dalam beberapa seri. Sedangkan di musim Moto2 2017, dalam catatan klasemen terakhir di Motegi, Syahrin kini berada di posisi ke-9, setelah podium ke-2 di San Marino. Syahrin termasuk diuntungkan karena pemenang seri, Aegerter didiskualifikasi. Prestasi berikutnya di seri Motegi, ketika Syahrin berhasil podium ke-3.
Memang belum jelas di Musim 2018, Hafizh Syahrin akan bergabung kemana. Tetapi ia tengah digadang-gadang akan naik kelas MotoGP untuk musim 2019. (Afid/nm)
