NaikMotor – Tidak sedikit orang memodifikasi bentuk elektroda busi supaya mendapat percikan api yang lebih besar. Cara yang paling sering dilakukan yaitu memotong elektroda ground dan dibuat sejajar dengan elektroda pusat. Tujuannya supaya munculnya api bisa lebih bebas karena tidak terhalang elektroda.
Namun cara itu bukan tanpa resiko. Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia mengatakan, pada dasarnya bentuk elektroda busi sudah disesuaikan dengan kebutuhannya. Sebab kinerja busi dalam menghasilkan bunga api dan sangat dipengaruhi oleh bentuk elektroda ground.
Lantas apa efek yang terjadi bila memotong elektroda ground?
1. Tujuan memangkas bagian elektroda
Sesuai dengan prinsip utama teknologi busi yaitu meredam efek quenching dimana inti api diharapkan tidak cepat padam pada saat proses pengapian. Karena bentuk dari elektroda dapat menghalangi pertumbuhan inti api pada saat busi bekerja, maka modifikator memotong elektroda ground untuk mempercepat proses penyebaran api.
2. Posisi pemangkasan elektroda
Untuk pemangkasan, banyak posisi yang dilakukan oleh modifikator. Namun untuk saat ini fokus pada bagian elektroda ground yang dipangkas dan dibuat sejajar dengan elektroda pusat. Diharapkan pada saat terjadi percikan, munculnya api bisa lebih bebas karena tidak terhalang oleh elektroda.
Dari penjelasan di atas tujuan utama yang diharapkan dari pemotongan tersebut adalah terciptanya api yang dapat bersentuhan langsung dengan bahan bakar dan udara yang terkompresi tanpa ada hambatan, dengan kata lain dapat menekan efek quenching yang terjadi pada elektroda busi.
Apakah benar memotong bagian ground elektroda tersebut dapat mempengaruhi kinerja busi?
1. Akselerasi kendaraan akan terasa meningkat
Pada contoh elektroda yang dipotong, posisi awal terbentuknya api mengalami pergeseran menuju sisi kiri sehingga api menjadi lebih cepat membesar. Hal ini akan berpengaruh pada api yang membesar tersebut dikarenakan efek quenching yang terjadi lebih sedikit diterima oleh masing-masing elektroda. Sehingga spontanitas akselerasi kendaraan akan terasa mengalami peningkatan akibat perubahan tersebut.
2. Tingkat keausan menjadi tidak merata
Dikarenakan terdapat pergeseran titik pengapian, maka percikan listrik yang diterima juga akan mengalami pergeseran. Hal ini mengakibatkan elektroda yang menerima percikan listrik tidak fokus dan menyebabkan keausan pada kedua elektroda menjadi tidak merata, sehingga potensi untuk terjadinya penumpukan karbon menjadi lebih cepat yang akan menyebabkan potensi umur pakai busi menjadi tidak bisa diprediksi kerusakannya. Selain itu busi standar adalah berbahan nikel yang artinya akan lebih cepat terjadi keausan dibandingkan dengan bahan logam mulia.
Kesimpulan:
Pada penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap modifikasi yang dilakukan pada busi standar akan menimbulkan sisi positif dan negatif yang akan timbul. Dalam kasus ini busi akan lebih cepat mengalami keausan dikarenakan bahan standar adalah jenis nikel. Apabila ingin mendapatkan efek dari pengapian yang lebih baik disarankan pengguna dapat mengganti busi standarnya dengan busi berbahan logam mulia yaitu G-Power atau Iridium IX.(Rls/NM)