NaikMotor – Balapan tidak pernah murah dan bukan tempat untuk mencetak uang. Malah yang terjadi justru sebaliknya, balapan selalu mengeluaran uang. Apalagi jika balapan yang diikuti merupakan ajang sekelas Moto2, sudah pasti uang berbicara.
Lantas berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menghidupi tim sekelas Moto2. Adalah Giovanni Cuzari, bos Forward Racing Team yang membocorkan angka itu. Ia memberikan rincian detil mengenai daftar harga yang harus dikeluaran tim.
Gaji Pembalap
Gaji dua pembalap setara €200.000 atau Rp 3,1 miliar. Dengan rincian gaji pembalap utama sekitar €80-100.000 atau Rp 1,2-1,6 miliar, dan gaji pembalap kedua €20-30.000 atau Rp 316-474 juta. Itu pun belum bonus-bonus lain jika berprestasi.
Biaya Motor
Harga motor Kalex buat satu musim plus jika terjadi tabrakan €550.000 atau 8,7 miliar . Rincianannya 3 sampai 4 motor buat satu musim seharga €400.000 atau Rp 6,3 miliar dan biaya kalau ada kecelakaan €150.000 setara Rp 2,4 miliar.
Gaji Crew
Forward Racing Team memperkerjakan 12 orang staff termasuk crew chief dan mekanik. Keseluruhan hanya gaji saja mencapai €570.000 atau setara Rp 9 miliar, sedikit lebih mahal dari biaya motor satu musim.
Biaya Tour
Setiap kali melakukan perjalanan tim harus merogoh kocek €500.000 yakni Rp 7,9 miliar. Uang sebanyak itu untuk biaya pesawat, akomodasi, hotel, makan, sewa truk dan lain sebagainya.
Biaya Rawat
Jika ada kejadian saat balapan harus mengeluarkan uang tambahan €250.000 atau setara Rp 3,9 miliar.
Biaya Paddock
Sewa paddock tiap musim berjumlah 18 seri sebesar €50.000 atau setara Rp 791 juta.
Bahan Bakar
Hanya dihitung uang bensin Truk Motorhome pada saat race di Eropa mencapai €60.000 atau setara Rp 949 juta.
Admiristrasi
Biaya admiristrasi team dan kantor sebesar €50.000 atau setara Rp 791 juta.
Biaya markas team sebesar €40.000 atau setara Rp 633 juta.
Dari rincian di atas, maka tiap tim membutuhkan paling tidak sekitar 2,6 juta Euro atau sekitar Rp 41 miliar dengan dua pembalap tiap musim. Rincian itu bakal membengkak kalau memperkerjakan lebih banyak crew atau pembalapnya sering jatuh dan motor rusak.
Dorna Sport penyelenggara MotoGP hanya memberi subsidi tiap tim Moto2 paling banyak 180 ribu Euro. Sedangkan untuk kasus Forward Racing Team, dana dari sponsor kurang lebih hanya €1.000.000. Artinya tim tetap harus mencari pendanaan sebesar 1,42 juta atau sekitar Rp 22,4 miliar per musim.
Pendanaan itu ternyata tidak jauh berbeda dengan biaya tim satelit MotoGP. Dalam kasus Forward racing Team musim 2015, yang juga dishare Cuzari, tiap tim satelit membutuhkan setidaknya 7,5 juta Euro atau Rp 118 miliar per musim. Beruntung Dorna memberi subsidi 5 juta Euro.
Artinya tiap tim tetap harus menyiapkan dana sebesar 2,5 juta euro. Dikurangi dana dari sponsor (katakanlah) sama seperti Moto2 berjumlah 1 juta Euro, maka tiap tim satelit MotoGP dengan dua pembalap tetap mengeluarkan dana 1,5 juta Euro atau Rp 23,7 miliar per musim.(Agl/NM)