NaikMotor — Mungkin masih banyak pecinta scooter yang belum tau tentang scooter asal Rusia ini. Vyatka VP-150 lansiran 1956 tampil mempesona di Indonesia Scooter Festival 2017 yang telah berlangsung pada 23-34 September di Jogja Expo Center.
Runtuhnya ekonomi Eropa setelah Perang Dunia 2 menyebabkan banyaknya pabrikan yang memproduksi peralatan perang dan militer, berupaya mendiversifikasi diri menjadi pabrik otomotif khususnya roda dua.
Diilhami oleh keberhasilan Vespa yang mampu membangkitkan ekonomi Italia, secara tidak langsung juga menggerakan industrialis Rusia untuk memanfaatkan momen “scooter booming” di era 1950-1960-an.
Terinspirasi dari penampilan dan performa Vespa GS 150, saat itu industrialis Rusia memanfaatkan pabrik mereka di daerah Vyatka untuk membuat jiplakan dari scooter buatan Italia ini, dengan sedikit gubahan sesuai dengan keadaan alam Rusia yang terkenal dingin dan keras.
Produksi pertamanya tahun 1956, dengan melahirkan Vyatka VP-150. Scooter ini menggunakan plat besi yang lebih tebal dari Vespa. Demikian juga dengan ban yang lebih tebal (ukuran 10-40, ketimbang Vespa 10-35) dan lampu depan yang bisa distel tingkat penerangannya.
Jika Vespa mengedepankan kecepatan dan bodi yang ramping, maka Vyatka VP-150 lebih mengedepanan torsi agar mampu menembus alam Rusia yang berlumpur dan bersalju. Scooter bertubuh bongsor ini, konon lebih dapat diandalkan dibanding Vespa dalam menghadapi perubahan suhu yang ekstrim.
Vyatka VP-150 yang berbobot 120 kg dipersenjatai mesin 1 silinder berkubikasi 148cc, mampu mengeluarkan tenaga 4,5 daya kuda dan mencapai kecepatan maksimal 70 kpj.
Meski sempat diproduksi massal hingga 300 ribu unit, Vyatka VP-150 terpaksa dihentikan produksinya karena kalah menghadapi gugatan Vespa di pengadilan Eropa.
Kabarnya masuknya Vyatka VP-150 ke Indonesia sangat terbatas dan melalui pejabat pemerintah Rusia yang bertugas di Indonesia kala itu. (YA/ nm)