Triumph Tigress 1958, Scooter Tercepat Masa Lalu Tampil di Jogja

0
Triumph Tigress 1958, Scooter Tercepat Masa Lalu Tampil di Jogja
Triumph Tigress 1958 hadir melengkapi scooter langka yang dipamerkan di Indonesia Scooter Festival 2017. Foto: Yusuf Arief

NaikMotor — Indonesia Scooter Festival 2017 (ISF) yang telah berlangsung 23-34 September di Jogja Expo Center, memberikan edukasi serta informasi yang lengkap kepada masyarakat tentang sejarah scooter yang pernah ada di Indonesia. Salah satunya adalah Triumph Tigress yang diproduksi oleh pabrikan asal Inggris, Triumph Motor Company (TMC).

Saat itu, Triumph yang memiliki pengalaman panjang dalam memproduksi sepeda motor kecepatan tinggi, memberikan kepercayaan kepada desainer otomotif Edward Turner untuk membuat konsep scooter.

Hasilnya pada tahun 1958, TMC memperkenalkan Triumph Tigress, scooter dengan mesin 4 tak-twin engine berkapasitas 250cc yang mampu melesat pada kecepatan maksimum hingga 70 mph (119 kpj)  dan menghasilkan tenaga 10 daya kuda. Tigress menjadi scooter tercepat di era itu.

Triumph Tigress 1958, Scooter Tercepat Masa Lalu Tampil di Jogja

Dalam perkembangannya, TMC juga memproduksi Scooter Tigress 175cc yang dipersenjatai dengan mesin 2 tak-single cylinder. Desain pendingin mesin yang memanfaatkan udara membuat scooter ini menjadi irit.

Tigress menjadi scooter yang disenangi masyarakat karena nyaman dikendarai. Handling, akselerasi dan pengereman sangat mumpuni. Banyak pecinta kecepatan yang tergila-gila pada scooter ini.

Namun dibalik kesempurnaan Tigress, ada kendala besar yang menyebabkan scooter ini kurang diminati karena biaya perawatan dan onderdil yang mahal. Ini merupakan permasalahan klasik yang dihadapi oleh pabrikan-pabrikan otomotif Inggris.

Selain dikenal sebagai Triumph Tigress scooter ini juga punya nama lain, yaitu, BSA Sunbeam, karena pada tahun 1960-an sebagian saham TMC dibeli oleh BSA.

Meski tampil dengan body yang sudah berkarat akibat usianya, scooter ini menjadi primadona bagi para pengunjung yang hadir di event scooter terbesar di Jogjakarta.

“Terus terang aku baru tau kalau Triump juga bikin scooter. Apalagi ada orang Indonesia yang punya,” ungkap Setiawan, pecinta scooter asal kalimantan.

Sementara itu, Dwi Yudha Danu, penggagas ISF 2017, menyatakan, scooter langka yang ada di acara ini adalah milik para komunitas dan pribadi yang berasal dari seluruh Indonesia.

“Indonesia kaya dengan scooter langka dan kami ingin memberikan edukasi tentang scooter yang jarang ditemui oleh masyarakat pada umumnya.” ucap Yudha. (YA/ NM)

LEAVE A REPLY