NaikMotor – Setelah dijajal pembalap Suzuki Ecstar MotoGP, Alex Rins dan Andrea Iannone, untuk model mini sportbike GSX-R125. Giliran mini roadster Suzuki GSX-S125 akan diluncurkan 11 Oktober 2017 di Jepang.
Model mini roadster dari keluarga GSX itu memiliki sosok yang sama dengan GSX-S150 hanya berbeda dalam kapasitas mesin 124 cc dan standar emisi serta rem yang sudah berfitur ABS. Mesin menghasilkan 14,3 daya kuda @ 10.000 rpm, dan torsi 11 Nm @ 8.000 rpm. sementara transmisinya dipersenjatai 6 percepatan manual.
Fitur lainnya pun sama seperti lampu utama LED, spidometer full LCD dengan mode seperti pada motor balap MotoGP, magnetic shutter key, easy start system, dan cakram petal di kedua roda.
Manajemen mesin GSX-S125 itu dilengkapi dengan 6 sensor untuk efisiensi kerja termasuk konsumsi bahan bakar ekonomis. Sistem pengapiannya closed loop, dengan adanya oksigen sensor pada exhaust yang jarang diterapkan pada motor sekelasnya. Termasuk penerapan throttle body diameter 32mm dan injektor 10 lubang produk Mitsubishi agar pengabutan campuran bahan bakar lebih atomized. Teknologi seperti pada GSX-R 1000.
Desain silinder dan piston telah dirancang agar minim friksi, ditambah penggunaan bahan komposit yang ringan sehingga mesin mampu menghasilkan performa tinggi dengan putaran tinggi dan rasio kompresi tinggi.
Suzuki GSX-S125 akan diluncurkan di Jepang pada bulan depan, memiliki performa tinggi dengan emisi sesuai standar Jepang setara Euro4.
Untuk menahan laju rodanya, perangkat penghenti GSX cukup besar dengan petal disc brake ukuran 290 mm di depan dan 187mm di belakang. Lengkap dengan ban produk IRC yang dirancang khusus agar memiliki traksi besar. Ban tubeless ukuran 17″ diklaim stabil saat bermanuver tajam yang dibalutkan pada pelek 10 spoke yang ringan bergaya sport.
Suzuki GSX-S125 didesain “high performance engine”, “lightweight and compact”, “high steering stability”, “exciting and aggressive design”, kata Hidenobu Hamamoto, Presiden dan Chief Executive Officer Suzuki Motor Co., Ltd.
Suzuki GSX-S125 yang diproduksi di Tambun Plant Indonesia itu akan dipasarkan dengan harga sekitar Rp 42 jutaan di Jepang. (Afid/nm)