NaikMotor — Honda CBR250RR menggoda para pecinta motor sport dengan berbagai fitur yang sarat dengan teknologi terkini yang dikembangkan dengan konsep Total Control, sehingga motor ini sangat menyenangkan saat dikendarai.
Naikmotor.com dan beberapa rekan media mendapat kesempatan dari PT Wahana Makmur Sejati (MWS), Main Dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta dan Tangerang untuk mencoba dan merasakan langsung sensasi menunggangi Honda CBR250RR, pada 25-26 Agustus 2017 dengan rute Tangerang-Pantai Carita-Tangengan dengan total jarak sekitar 260 KM.
Tampangnya yang futuristik menggoda Kami untuk segera mencobanya. Tak perlu butuh lama untuk beradaptasi dengan sepeda motor yang pertama diproduksi di Indonesia untuk pasar International. Bagi Kami yang memiliki tinggi badan 170 cm dan berat 68 kg, berada di atas jok Honda CBR250RR seakan kembali seperti anak muda berusia 25 tahun dan mendongkrak rasa percaya diri.
Sebelum rombongan Touring yang mengusung tema “Fun Rally Safety Riding and Product Knowledge Honda New CBR250RR With Journalist” bergerak, para wartawan diberikan pembekalan tentang produk dan tata cara riding berkelompok yang aman dari pihak WMS.
“Ada 3 mode riding yang disematkan di Honda CBR250RR, yaitu, Comfort, Sport dan Sport +. Anda harus mencoba dan merasakan sendiri semua mode tersebut, caranya sangat mudah tinggal menekan tombol dengan telunjuk kiri dan tutup gas,” ujar Wahyubudi, Instruktur Training WMS.
Mengambil start dari WMS Jatake, Tangerang, secara beriringan kami menuju Pantai Carita, Anyer, Banten. Cuaca panas yang menyengat menemani Kami saat berusaha menerobos kemacetan lalulintas kota Tangerang. Meski bertubuh bongsor, Honda CBR250RR yang kami tunggangi dengan mudah diajak meliuk-liuk untuk melahap ruang kosong di antara antrian kendaraan.
Apalagi teknologi terkini throttle-by-wire (TBW) yang ada di Honda CBR250RR memberikan akselerasi halus dan stabil di kondisi macet. Mode riding comfort yang Kami gunakan saat melibas kepadatan lalulintas bisa mengobati kurang nyamannya berkendara akibat posisi riding yang cukup menunduk karena posisi setang yang terlalu ke bawah.
Memasuki wilayah Maja hingga ke Rangkasbitung, Konvoi dihadapkan pada jalan berbatu dan berlubang. Suspensi upside down depan dan suspensi monoshock belakang terasa empuk meski mode sport diaktifkan dan keliaran Honda CBR 250RR mulai memacu adrenaline.
Namun secara beraturan kecepatan mulai diturunkan sesuai arahan Road Captain yang dipimpin langsung oleh Ario, Head of Marketing WMS. Pasalnya di jalur ini banyak proyek perbaikan, pengecoran jalan dan jembatan, dan kami pun harus bersabar untuk mencoba lebih lama keliarannya.
Mesin generasi baru berkubikasi 250cc liquid-cooled 4 stroke DOHC 4 katup-2 silinder mulai terasa liar ketika rombongan memasuki wilayah Pandeglang hingga Labuan. Jalan berliku dan tidak telalu ramai menggoda Kami untuk mengganti mode riding dari sport ke sport + yang bisa dilakukan saat kendaraan masih berjalan, cukup menggunakan jari kiri dan menutup gas.
Satu persatu rombongan mulai melakukan manufer secara teratur untuk merasakan keliaran. Pada mode Sport +, tenaga yang disemburkan lebih liar dibandingkan mode Sport. Perpindahan gigi sangat halus sampai kami tidak menyadari saat sudah masuk di gigi 6, namun hentakan tenaga yang dihasilkan masih liar.
Tanpa susah payah jalur yang didominasi dengan perbukitan kami lahap dengan mudah. Jalur pesisir pantai yang menyuguhkan jalan lurus panjang dan pandangan ke depan yang luas mengoda kami untuk kembali memacu adrenaline dengan keliaran Honda CBR250RR.
Begitu tuas gas kami pelintir dalam hitungan detik kami langsung melesat meninggalkan jauh rombongan yang berada di belakang. Suara dari knalpot bercabang dua yang berirama menambah semangat kami untuk terus merasakan keliaran kompetitor dari Kawasaki Ninja 250R dan Yamaha R 25. Tidak terasa angka di spedometer telah menunjukan angka 140 Kpj, dan kami pun mulai mengurangi kecepatan akibat jalan bergelombang untuk alasan safety.
Total jarak sekitar 130 km akhirnya kami selesaikan tanpa halangan yang berarti. Honda CBR250RR yang kami tunggangi selama hampir 3 jam tidak hanya memberikan sensasi berkendara motor sport yang bertabur teknologi terkini, namun keliarannya bakal memacu adrenaline pengendaranya. (YA/ NM)