Inggris (naikmotor) – Sangat berbeda dengan dua motor yang Ia gunakan dalam tiga musim terakhir di MotoGP, Cal Crutchlow menegaskan bahwa Honda RC213V memiliki kemampuan terbaiknya di zona pengereman. Tentunya bukan rahasia lagi, lantaran bos HRC pun sudah menegaskan hal itu.
Bahkan dari sisi performa di lintasan, pembalap Honda selalu memanfaatkan late braking di tipe tikungan patah alias lambat, dengan maksimal. Hal inilah yang membuat Crutchlow harus mengubah dan beradaptasi sedikit dengan RC213V. Apalagi dua tipe motor yang Ia gunakan sebelumnya yaitu Yamaha dan Ducati, memang selalu kalah di tikungan patah.
“Saya kalau ngerem, itu adalah yang paling buruk jika dibandingkan dengan pembalap Honda lainnya. Gaya pengeremanku mirip-mirip dengan yang dilakukan Jorge Lorenzo. Dimana motor biasanya melebar di atas tikungan, kemudian baru bisa tampil cepat lagi ketika berada di tikungan dan selepas nikung. Tapi di Honda Anda tidak bisa melakukan cara pengereman seperti ini,”kisahnya.
“Anda harus melakukan pengereman sedekat mungkin ke tikungan, agar motor bisa dipaksa berbelok dengan baik di awal menikung. Makanya saya mulai memanfaatkan cara-cara seperti itu. Karena motor ini memang memiliki kemampuan untuk di ajak late braking,” sambungnya.
Crutchlow juga menegaskan bahwa Ia saat ini, meilhat gaya balapnya sudah mirip-mirip dengan yang dilakukan Marc Marquez. Namun ada beberapa bagian yang memang selalu mampu dilakukan Marquez ketimbang dirinya. Misalnya seperti penggunaan rem belakang yang dimaksimalkan, persis sebelum berada di awal tikungan.
Kondisi ini akan membuat ban belakang sedikit sliding dan akhirnya motor bisa membelok dengan cepat. Teknik ini dikenal dengan menikung dengan cara rear wheel slide. Tapi tentunya ada sisi negatif juga, apalagi jika karakter aspalnya cukup abrasif. Makanya pembalap selalu akan melakukan strategi-strategi selain gaya balapan, agar ban tetap awet hingga lap terakhir. (Spy/NM) Foto: CWM LCR Honda
