NaikMotor – Ada yang menarik di Indonesia Motorcycle History (IMH) 2017. Selain riuh komunitas dan pameran motor-motor legendaris Suzuki, terselip satu ‘harta karun’ yang sangat spesial, Suzuki Power Free, motor pertama Suzuki yang diproduksi di dunia pada tahun 1952.
Motor tersebut milik Aditya Rangga Ananda, member Bikers Brotherhood Motorcycle Club (BBMC) Central Java Chapter, yang sengaja membawa motornya jauh-jauh dari Semarang. Bukan milik Tommy Dwi Djatmiko alias Mastom dari Mastomcustom seperti yang disangka.
“Saya ketemu Mastom itu tahun lalu di Semarang. Dia cerita mau bikin acara ini (IMH 2017), saya bilang saya juga punya Suzuki, Power Free. Awalnya Mastom juga enggak tahu itu motor ada di Indonesia. Kemudian saya setuju buat nampilin motor ini di sini,” kata anak muda yang masih berumur 26 tahun itu.
Sesuai penuturan Adit, motornya merupakan satu-satunya di Indonesia. Motor ini pertama kali ditemukan pada tahun 2000 atau 17 tahun lalu oleh seorang teman. Lama disana dan dirawat, motor kemudian pindah tangan ke Adit sekitar 3 tahun lalu.
“Sejak beli, dan dari awal ini motor tidak pernah saya utak-atik dan tidak pernah dinyalakan karena sayang,” katanya kepada NaikMotor.com. “Sebetulnya parts di motor ini ada yang kurang, aslinya ada cangkangnya (penutup) mesinnya. Tapi dari sananya memang sudah tidak ada,” katanya.
Suzuki Power Free milik Adit bahkan mampu mengundang decak kagum petinggi Suzuki Indonesia. Salah satunya yakni Seiji Itayama, pria asli Jepang yang menjabat sebagai 2W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Ia mengaku baru pertama kali melihat Suzuki Power Free.
“Saya bahkan baru lihat itu motor ada di sini (Indonesia). Cantik sekali, itu adalah motor pertama produksi massal Suzuki yang dijual global. Warisan berharga,” katanya.
Menukil dari beberapa literatur, Suzuki Power Free mengusung mesin 2-tak berkapasitas 36cc bertenaga 0,9 hp pada 4.000 rpm. Uniknya manurut penuturan Adit, Suzuki Power Free bukan hanya dijual sebagai unit khusus motor, tapi juga terpisah engine alias mesin saja.
“Setahu saya, Suzuki Power Free itu memang dijual sebagai sepeda motor artinya dengan rangka sepeda kumbang dan mesin yakni Suzuki Power Free tadi. Tapi dia juga dijual terpisah hanya unit motor (mesin)-nya saja. Dan plug and play kesemua sepeda Jepang keluaran lama,” katanya.
Meski punya barang langka Adit mempersilahkan jika ada yang mau meminang motornya. “Saya bawa kesini sekalian dijual kalau ada yang mau. Saya buka harga nett Rp 399 juta. Sampai kemarin sudah ada yang nawar Rp 220 juta tapi belum saya lepas,” pungkas pemilik bar Fifty Seven di Semarang ini. Oiya, untuk penjualan motor ini silakan menghubungi Mastom di nomor HP 0818617967. (Agl/NM)