NaikMotor – Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggelar program pelatihan safety riding untuk siswa SMA. Dalam program ini para siswa belajar teori dan praktik soal cara benar naik motor di jalan.
Kegiatan safety riding dengan tajuk Yamaha Goes to School ini digelar mulai 24-29 Juli 2017. Sebagai program awal, kegiatan berlangsung di lima SMU di Jakarta yaitu SMA Negeri 10, SMA Negeri 4, SMA Negeri 35, SMA Negeri 2, dan SMK Diponegoro.
“Bukan hal biasa memang tapi saat ini tingkat kesadaran siswa-siswi SMU untuk mempelajari safety riding sudah tinggi. Mereka senang bisa tahu hal-hal baru yang sebelumnya tidak dipahami dengan benar,” kata Yamaha dalam keterangan tertulis.
Para siswa dan siswi SMA yang baru memiliki KTP dan SIM ini belajar safety riding dengan motor-motor populer Yamaha yakni Aerox 155, Fino Grande, All New Soul GT, Mio M3. Serta dipandu langsung oleh para instruktur Yamaha Riding Academy (YRA).
Pelajaran safety riding Yamaha Goes to School mencakup teknik-teknik dasar berkendara naik motor seperti pengenalan fitur yang ada di motor, cara penggunaan safety gear, riding position mulai cara duduk, fokus pandangan, dan teknik berbelok.
”Dalam praktiknya peserta dilatih berbagai teknik berkendara yang sekaligus mendapatkan penilaian. Misalnya keseimbangan, body moving, cara berbelok, fokus konsentrasi berkendara. Unit motor tidak boleh kena pembatas pilon dan lainnya,” kata Wki, Instruktur YRA.
Belajar safety riding sambil berkompetisi ini rupanya menarik minat anak-anak sekolah yang antusias mengikuti edukasi teori dan praktik. Terlihat dari suasana yang gembira selama berlangsung dari pagi sampai siang hari.
Untuk merangsang kegiatan safety riding bisa meluas dan menjadi perhatian pelajar SMA, Yamaha akan mengambil 10 peserta terbaik dari tiap sekolah untuk mengikuti final regional, yang berlanjut ke final nasional.
”Saya tertarik belajar safety riding, kebetulan mau bikin SIM. Dari belajar ini saya jadi tahu ternyata naik motor harus tahu tekniknya, jadi enggak asal bisa naik motor,” papar Alfiona Dernanti, siswi kelas 12 SMAN 35 Jakarta.(Rls/NM)