NaikMotor – Sebagai bagian balapan ketahanan dunia, tim peserta FIM Endurance World Championship (EWC) Suzuka 8 Hours diberikan kebebasan memilih ban. Hal ini membuat balapan Suzuka 8 Hours akan menjadi pertarungan ketahanan ban bagi Bridgestone, Dunlop dan Pirelli.
Bagi Bridgestone yang telah lama berkecimpung di balapan dunia, Suzuka 8 Hours menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, selain bertarung di hadapan publiknya sendiri di Jepang, Bridgestone harus menekan dominasi Dunlop dan Pirelli. Maklum kedua pabrikan terakhir itu telah lama menguasai FIM EWC pada seri-seri sebelumnya.
Selain itu menurut Bridgestone, seri FIM EWC Suzuka 8 Hours menjadi event akbar karena telah menjadi balapan yang melegenda dan popular di Jepang, seperti yang disebutkan Hiroshi Yamada, Manager Bridgestone Motorsport Japan, “Edisi 2017 menjadi spesial bagi kami sebab merangkap perayaan ke-40 balapan legendaris itu dan sekaligus finalnya.”
Yamada pun menjanjikan memberikan dukungan terbaik untuk kemenangan tim pengguna, “Ada 3 tim yang kami dukung saat ini yang kami harapkan akan meraih podium kali ini. Selama ini kami telah memenangkan 11 edisi Suzuka 8 Hours sejak 2006. Ada 31 tim yang telah menggunakan ban Bridgestone pada seri ini, kami akan 2.000 prototipe ban dan 1.000 ban tersedia kepada konsumen kami itu,” imbuhnya.
Sementara James Bailey, Head of PR & Communication Dunlop menyebutkan, FIM EWC menjadi ajang pembuktian sebenarnya bagi ban Dunlop. “Arena balapan ketahanan itu menjadi tempat pengujian terbaik untuk kekuatan dan ketahanan. Dunlop telah lama dan berhubungan dengan EWC menjadi pabrikan paling berhasil dalam setiap seri. Kemenangan kami pada 2016 bersama Suzuki Endurance Team menjadi titel ke-11 bagi SRT-Dunlop, dan kemenangan ke-16 bagi keseluruhan EWC sejak 1994.”
Bagi Dunlop, Suzuka memiliki tantangan tersendiri, dengan tikungan panjang, aneka sudut lebar dan menanjak menjadi area uji yang berat bagi ketahanan ban, pembalap, dan motornya. Selain itu dipersulit dengan kondisi cuaca sehingga balapan pun menjadi menarik.
” Sedangkan prestise balapan sendiri dibandingkan Bol d’Or dan Le Mans, Suzuka 8 Hours memang tak diragukan sebab menjadi fokus untuk menjadi juara tak tertandingi. Kami saat ini mendukung GMT94 Yamaha dan SERT, dan menjadi prioritas untuk melayani tim kami agar bisa bersaing dan meraih podium.”
Sedangkan Davide Gerosa, manajer Product & Business Development Pirelli Moto Racing menyebut Suzuka 8 Hours berbeda dengan endurance di Eropa sehingga bisa memberikan kesempatan untuk mengisi pasar yang lebih luas.
“Endurance bagi Pirelli tak perlu diragukan lagi kepentingannya. Sebab menjadi proving ground untuk mengembangkan dan menentukan spesifikasi khusus ban seperti di WSBK dan kejuaraan nasional. Bagian pengembangan itu adalah ketahanan ban. Balapan yang berlangsung saat siang dan malam, cuaca panas dan dingin, menjadi penting untuk menetukan spesifikasi yang pas untuk ban yang dijual ke pasar.”
Soal dukungan tim, Gerosa menyebutkan selama ini telah mendukung Bolliger selama 15 tahun, SRC Kawasaki pemenang 5 kali 24 Hueres Motors dan 4 kali juara Bol d’Or bersama Pirelli. “Sedangkan partner baru kami Moriwaki yang menjadi tahun pertamanya di Suzuka, selama ini kami mendukungnya kembali di SBK Jepang. Tentunya, Pirelli harus bekerja keras dengan keunikan Suzuka 8 Hours.” (Afid/nm)