Kisah Mastomcustom Berburu Motor Koes Plus Suzuki A100 Yok Koeswoyo

0
Kisah Mastomcustom Berburu Motor Koes Plus
Indonesia Motorcycle History akan menjadi ajang launching motor Suzuki A100 Koes Plus hasil restorasi Mastomcustom. Foto: Istimewa

NaikMotor – Indonesia Motorcycle History (IMH) 2017 akan digelar di Synthesis Residence Kemang, Minggu, 30 Juli 2017. Selain menampilkan sejarah dan perkembangan motor-motor Suzuki di Indonesia, bakal ada launching motor Koes Plus Suzuki A100 milik Yok Koeswoyo.

Menjadi spesial sebab motor identik ‘Pak Pos’ itu merupakan motor pertama Yok yang dibelinya pada tahun 1974. Di   IMH nanti, untuk pertama kali selama lebih dari 35 tahun, pemilik nama lengkap Koesrojo Koeswoyo itu akan bertemu kembali dengan motornya.

Simak obrolan NaikMotor.com bersama Tommy Dwi Djatmiko alias Mastom  dari Mastomcustom, penggagas IMH 2017 soal Suzuki A100 milik Yok Koeswoyo. Mulai dari bagaimana ia menemukan ‘harta karun’ sang idola, membelinya dengan susah payah kemudian membangunnya.(Agl/NM)

Cerita Mastomcustom berburu motor Koes Plus Suzuki A100 akan ditampilkan dalam video di Indonesia Motorcycle History 2017

NaikMotor: Anda suka sekali dengan Suzuki A100?

Mastom: Suzuki A100 adalah motor pertama saya pemberian Ayah waktu SMA. Sayangnya motor itu sudah dijual dan saya masih nyesel. Waktu itu saya pakai buat kebut-kebutan, bahkan sempat kecelakaan. Saya pakai A100 padahal kawan yang lain saat itu pakai GL Pro.

Sampai sekarang saya masih suka A100. Saya sering bangun dan bahkan sering buat rujukan ke klien saya. Kalau mereka mau motor custom misalnya, 2-tak dan murah, saya sering rekomendasikan pakai basis Suzuki A100.

NaikMotor: Bagaimana ceritanya ketemu motor Yok Koeswoyo?

Mastom: Berawal dari Facebook sebetulnya. Suatu waktu di tengah ngebangun motor kawan, saya butuh spare part. Beruntung nyari spare parts makin mudah karena ada grup A100 yang jual spare part. Di grup itu ramai, dari jualan spare parts sampai motornya. Dan banyak juga yang istilahnya ‘numpang parkir’ nunjukin kalau mereka punya A100.

Nah suatu hari ada postingan dari Bojonegoro, Jawa Timur, namanya Mas Jona. Ternyata dia posting gambar BPKB dan motor Suzuki A100 punya om Yok Koeswoyo. BPKB-nya sudah jelek, tapi masih utuh, masih 17 halaman. Langsung saya kontak dia.

NaikMotor: Langsung Anda beli?

Mastom: Eggak langsung. Saya cerita saya suka Koes Plus, om Yok kan bassist saya juga main bass, bahkan saya suka manggung bawain lagu-lagu Koes Plus. Banyak kesamaannya juga, motor pertama dia A100, saya juga, bedanya kalu dia beli sendiri sementara saya dibelikan orang tua.

Saya dan Mas Jona ngobrol kesana-kemari soal Koes Plus, mulai lagunya Pagi yang Indah (Koes Bersaudara) sampai Rasa Hatiku yang album Jadikan Aku Dombamu. Oiya ini kejadiannya setahun lalu. Terus saya bilang ke dia kalau bosen dan mau dijual ke saya aja. Saya mau bagusin, dirawat. Dia kemudian pikir-pikir.

Sempat ragu juga dia bakal ngelepas itu motor, soalnya sejarahnya tinggi banget. Tapi ternyata gak sampai dua minggu setelahnya dia kasih kabar mau jual motornya buat biaya renovasi rumah. Saya bilang dalam hati, wah alam semesta mendukung nih..

Dia bilang karena buat renovasi butuh biaya tidak sedikit, dia mau jual mahal. Biar gimana kata dia motor itu kebanggaannya. Kalau istilahnya harga A100 cuma Rp 3-4 jutaan ini tiga sampai empat kali lipat. Saya bilang ke dia, sebutin aja angkanya. Kalau enggak mau dituker Vario seken, saya bilang saya kasih uang aja.

NaikMotor: Kemudian?

Mastom: Nah enggak lama dari situ dia kasih kabar tidak jadi jual motornya. Saya bilang enggak bisa gitu, kita kan sudah janji. Memang saya belum kasih apa-apa tapi kita sudah sepakat. Ternyata dia enggak jadi mau jual karena manajemen Koes Plus rencananya mau bikin museum sendiri, dan motor A100 om Yok ini bakal jadi pajangan di museum itu.

NaikMotor: Akhirnya sang pemilik menjual ke Anda?

Mastom: Akhirnya saya datang langsung ke Bojonegoro, yang pertama ke Surabaya enggak jadi, yang kedua baru jadi. Saya ditemenin sama anak Bikers Brotherhood East Java Chapter. Saya bilang ke mereka saya mau beli motornya Yok Koeswoyo, mereka langsung semangat buat bantu saya.

Saya dianterin sampai di Bojonegoro sama mereka. Motor saya beli, tapi abis itu gak langsung ke Jakarta. Motor saya titipkan di markas Brotherhood Chapter East Java di Surabaya. Lama di sana sampai berbulan-bulan, sambil saya bikin proposal buat Indonesia Motorcycle History ini.

NaikMotor: Ada kesulitan saat  restorasinya?

Mastom: Kesulitan tidak. Tapi memang proses restorasinya belum sempurna. Masih ada yang kurang. Contohnya di sein. Kenapa, saya mau kasih lihat ke Suzuki Indonesia bahwa A100 adalah motor yang punya sejarah. Saya tahu mereka akan bantu, saya tahu mereka masih punya bak kopling  dan lainnya.

NaikMotor: Ceritakan sedikit soal Indonesia Motorcycle History

Mastom: Saya ingin membuat event yang menceritakan sejarah soal motor di Indonesia namun dengan mengambil sisi lain. Karena motor bukan hanya sekadar kendaraan namun juga memiliki ikatan emosional. Gayung bersambut karena pihak Suzuki mendukung acara ini, juga Eiger Indonesia dan Synthesis Residence Kemang.

NaikMotor: Okeyy,, thanks Mastom waktunya..

Mastom: Sama-sama..

Bagaimana bentuk jadinya hasil Mastomcustom berburu motor Koes Plus Suzuki A100 milik Yok Koeswoyo? Jangan lupa hadir ke Synthesis Kemang, Minggu, 30 Juli 2017.

LEAVE A REPLY