Jerez (naikmotor) – Meski mengalami cedera pada ruas jari kelingkingnya dan terlihat sedikit kesulitan saat balapan berlangsung, namun ternyata tak jadi alasan bagi Marc Marquez untuk tidak ikut sesi tes resmi pasca MotoGP Jerez, Spanyol. Sesi tes yang berlangsung sehari itu, dijalani Marquez sebanyak 31 lap.
Tentunya ini adalah pencapaian sesi tes yang lumayan tinggi. Lantaran dengan jumlah lap 27 pada saat balapan saja, Ia sempat merasakan sakit. Apalagi sesi tes ini berhubungan dengan pengujian komponen swing arm terbaru dari Honda Racing Corporation (HRC), tentunya dibutuhkan feeling yang kuat dari sang rider.
Untuk mencapai feeling kuat tersebut, artinya Marquez mungkin dilarang menggunakan pain killer (obat pereda rasa sakit). Agar feeling di tangan kirinya juga terasa sempurna.
“Kami menguji swing arm terbaru untuk mendapatkan akselerasi dan grip terbaik pada ban bagian belakang. Tapi pastinya kami juga mencari performa terbaik di zona pengereman. Tapi secara keseluruhan, ini bukanlah perubahan yang besar termasuk efeknya. Sesi tes ini kami butuhkan untuk memperjelas bahwa kami sudah berada di arah pengembangan yang benar,” beber Marquez.
Rekan setimnya kini, Hiroshi Aoyama, yang mengalami cedera bahu usai terlempar di MotoGP Jerez kemarin, juga menjajal swing arm baru dilanjutkan mencoba paket suspensi Öhlins dan perangkat elektronik lainnya. Aoyoma mencetak waktu terbaik 1’40.342 dan menghabiskan 60 lap.
Sasaran yang ingin dicapai Marquez adalah untuk membuat motornya lebih stabil saat memasuki tikungan. Bukannya malah membuat ban belakang jadi sliding.
“Memang dari sisi pertunjukan, itu akan sangat mengasyikkan bagi penonton. Tapi jelas hal ini berdampak pada waktu yang sedikit terbuang. Jika nantinya saat kembali ke lintasan dua hal yang kami inginkan tercapai, yaitu motor tak lagi sliding saat deselerasi, dan akselerasi terbaik, maka ini akan jadi paket terbaik,” yakin Marquez.
Meski ada kemungkinan diperhadapkan pada kondisi yang sama, sang juara dunia MotoGP itu tak ingin mendasarkan pencapaiannya tiap seri, dengan asumsi yang penting finish di depan Rossi. Lantaran itu bukan mental sang juara. Jelas menciptakan kemenangan adalah hal yang jadi target utamanya. (Spy/NM) Foto: HRC