NaikMotor – Selain Harley-Davidson dan Honda Gold Wing, negara sepak bola, Brasil, juga punya cruiser bongsor bernama AME Amazonas. AME adalah singkatan dari Amazonas Motocicletas Especiais, dan Amazonas merupakan salah satu model andalan mereka.
Sayangnya, sebagai kekuatan Brasil di industri otomotif, AME Amazonas justru dianggap sebagai salah satu motor terburuk di dunia. Faktanya, motor ini memang merupakan hasil solusi ekonomi ketimbang pengembangan desain dan rekayasa teknik otomotif.
Sejarah AME Amazonas berawal saat kondisi ekonomi Brasil awal 1970-an yang mulai berkembang dari negara agraria ke negara industri. Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah saat itu, dan apapun yang tidak diproduksi lokal maka akan kena pajak tinggi.
Hal itu berlaku di semua sektor, termasuk akhirnya untuk motor-motor besar. Dilemanya, instansi yang biasa memakai motor besar seperti Patwal maupun PM akhirnya kekurangan unit moge karena pemerintah saat itu ‘segan’ mengeluarkan uang buat belanja.
Datanglah Daniel Ferreira Rodrigues, pengusaha muda yang saat itu masih berusia 25 tahun. Bak pahlawan ia bilang ke pemerintah akan membuat motor merek lokal, moge, pabriknya bakal berdiri di Sao Paulo, Brasil, dengan nama AME.
Gagasan tersebut menarik minat pemerintah Brazil saat itu. Otoritas terkait bahkan langsung setuju dan memberinya kontrak. Meski dari beberapa literatur disebutkan Daniel belum pernah menunjukkan blue print motor yang akan dibangunnya.
Singkat cerita pabrik berdiri dan segera produksi. Tapi apa yang didapat? alih-alih punya fasilitas R&D, Daniel memutuskan memakai basis mesin mobil yakni VW Beetle. Pilihan itu didasari karena VW Brazil merupakan salah satu pabrikan terbesar di Brazil.
Untuk menjaring konsumen, Daniel menggunakan dua mesin terpopuler VW Beetle yakni 1.3-liter dan 1.6-liter. Mesin yang lebih kecil dijual sebagai entry level, sedangkan yang 1.6-liter sebagai flag ship, termasuk yang dipesan oleh instansi pemerintah.
Selesai masalah mesin kini beralih ke sasis, dan sebagaimana disebutkan, minim R&D membuat AME Amazonas seperti mainan. Menempatkan mesin VW Beetle berkonfigurasi boxer bukan hal mudah, dan dibanding membuat penampang mesin dengan 4 titik, AME justru memakai sasis meliuk.
Masalah lain yang datang yakni lantaran banyak keluhan dengan proses pengoperan gigi 4-percepatan. Transmisinya keras, susah dilakukan dengan kaki. Belum lagi untuk menghemat produksi, pabrikan menggunakan rantai ke sproket belakang dibandingkan sabuk.
Pengereman pun minim. AME Amazonas memakai cakram besi cor yang dibeli dari pabrik Ford di dekat Sao Paolo. Cakram mudah panas dan tidak pakem. Sedangkan pelek lingkar 16-inci dibalut ban tipe 5,00 dengan cetakan tebal AMAZONAZ di sisi samping.
Batch pertama keluar pada 1977 dari jalur produksi. Beberapa ratus AME Amazonas dikirim ke angkatan bersenjata dan kepolisian Brazil selama beberapa tahun ke depan. Namun karena pengendalian sangat buruk, motor ini lebih sering jadi motor parade.
Daniel Ferreira Rodrigues menjual AME kepada rekannya bernama Guilherme Hannud Filho, yang punya gagasan membuka pasar di Eropa dan AS. Pada tahun 1985 Filho mendirikan toko di Houston, AS, namun karena mesin VW Beetle termasuk usang maka tidak lulus standar DOT 1986.
Meski dari sisi teknik kurang memuaskan, AME Amazonas tetap jadi barang koleksi berharga. Selama rentang hidupnya motor ini hanya terjual 450 unit. Sedangkan di Houston, AS, diperkirakan kurang dari selusin. AME Amazon sendiri resmi tutup di Brazil pada 1989.
Ironisnya, sepuluh tahun kemudian yakni pada tahun 1999, Harley-Davidson mendirikan pabrik perakitan di Manaus, yakni sebuah kota di dekat Sungai Amazon. Pendirian pabrik perakitan itu untuk menghindari pajak impor yang tinggi, bahkan sampai tiga kali lipat.(Agl/NM)
General information AME Amazonas:
Model: Amazonas A.M.E – Amazonas 1600 cc
Year: 1977-1989
Category: Touring
Displacement: 1600 cc (97.63 cubic inches)
Engine type: Four cylinder boxer, four-stroke
Power: 56.00 HP (40.9 kW)) @ 4000 RPM
Torque: 100.00 Nm (10.2 kgf-m or 73.8 ft.lbs) @ 3000 RPM
Top speed: 160.0 km/h (99.4 mph)
0-100 km/h (0-62 mph): 9.000 seconds
60-140 km/h (37-87 mph), highest gear: 15.000 seconds
Max RPM: 7000
Compression: 7.0:1
Bore x stroke: 85.0 x 69.0 mm (3.3 x 2.7 inches)
Valves per cylinder: 2
Fuel system: Carburettor. 35 mm
Ignition: Electric
Cooling system: Air
Gearbox: 4-speed
Transmission type,
final drive: Chain
Clutch: Wet plate
Fuel consumption: 9.00 litres/100 km (11.1 km/l or 26.14 mpg)
Greenhouse gases: 208.8 CO2 g/km. (CO2 – Carbon dioxide emission)
Exhaust system: Double stainless steel pipes
Chassis, suspension, brakes and wheels
Frame type: CrMo steel
Rake (fork angle): 24.0°
Front suspension: Forks
Front wheel travel: 50 mm (2.0 inches)
Rear suspension: WP – Monoshock
Rear wheel travel: 45 mm (1.8 inches)
Front tyre: 160-16
Rear tyre: 180-16
Front brakes: Double disc. 2-piston calipers
Rear brakes: Single disc
Physical measures and capacities
Dry weight: 450.0 kg (992.1 pounds)
Weight incl. oil, gas, etc: 512.0 kg (1,128.8 pounds)
Power/weight ratio: 0.1244 HP/kg
Front percentage of weight: 30.0
Rear percentage of weight: 20.0
Fuel capacity: 40.00 litres (10.57 gallons)
Reserve fuel capacity: 8.00 litres (2.11 gallons)
Other specifications
Color options: Black, Blue, White
Starter: Electric
Comments: Total production of about 450 units