Spanyol (naikmotor) – Sorry to say! rasanya permintaan untuk memasukkan Marc Marquez untuk mengulang duel di lap-lap akhir dengan Valentino Rossi seperti di MotoGP Argentina dua pekan lalu, diprediksi takkan terjadi. Mengapa tercetus ungkapan seperti itu? tentunya tidak jauh-jauh dari kondisi kedua pembalap tim Repsol Honda saat ini.
Marc Marquez yang baru saja mengalami cedera parah pada jari kelingkingnya, hingga harus menjalani operasi. Kemudian Dani Pedrosa yang memutuskan untuk tambah libur karena belum fit dan harus digantikan dengan Hiroshi Aoyama. Sementara kita sudah melihat, bahwa Aoyama tak bisa berbuat banyak untuk mencetak poin bagi tim Repsol Honda.
Lalu apakah Marquez takkan meraih podium kali ini? kalau Ia bisa menahan rasa sakit di kelingkingnya yang mungkin obat penahan rasa sakitnya bisa hilang setelah beberapa saat, mungkin bertarung untuk menang masih bisa Ia lakukan. Jika sebaliknya, maka mungkin Marquez hanya akan bermain aman.
Cobalah lirik persaingan mungkin akan terjadi antara Yamaha, Ducati dan pembalap tim satelit Honda seperti Cal Crutchlow. Ducati yang sudah mulai menemukan setup terbaiknya di 2015, kali ini akan membuktikan kelihaian Gianluigi Dall’Igna dalam hal strategi setup untuk Sirkuit Jerez de La Frontera.
Mengingat sirkuit ini menyajikan karakter yang sangat berbeda dari tiga sirkuit yang telah dikunjungi para pembalap MotoGP di awal musim. Jika Circuit of The Americas (COTA) sangat sesuai dengan karakter Honda dan Termas de Rio Hondo untuk Yamaha, namun Jerez berada di tengahnya.
Terdapat beberapa tikungan patah yang disertai dengan tikungan S, akan menguntungkan motor dengan karakter deselerasi terbaik seperti Honda. Namun untuk tikungan-tikungan rolling speed, Yamaha masih tetap diunggulkan. Jadi harus ada strategi setup terbaik yang bisa mengakomodir kedua karakter yang terdapat di sirkuit tersebut.
Valentino Rossi sebagai pemimpin klasemen sementara, pastinya bakal melakukan segala yang terbaik untuk meraih kemenangan lagi di Jerez. Bukan hanya akan memecahkan rekor pembalap tertua dengan dua kemenangan langsung, juga membuka peluangnya meriah podium yang ke-200.
Menghitung kekuatan Ducati di sirkuit ini, tentunya rada sulit. Tapi coba kita ambil sisi positif dan pencapaian Valentino Rossi saat masih bernaung di tim tersebut. Ia berhasil finish di urutan kelima, padahal saat itu terjatuh bersama Casey Stoner di tikungan pertama. Setelah melihat performa pembalap Ducati sejauh ini, rasanya mereka bisa tampil bersaing dengan Yamaha.
Lalu bagaimana dengan kesempatan Cal Crutchlow? tentu ini akan jadi strategi yang harus dimainkan juga oleh Honda. Kalau mereka masih ingin mendulang poin di kategori konstruktor, maka servis terbaik ke pembalap asal Inggris itu harus diberikan. Apalagi pembalap asal Inggris ini, sudah membuktikan bahwa Ia mampu memainkan peran penting dan mempecundangi Andrea Iannone di Argentina.
Kemudian, apa kabarnya tim Suzuki? kalau tentang ini, mungkin harus menunggu lebih dulu. Lantaran karakter motor yang masih kalah di tipe tikungan patah, bakal jadi halangan terbesar. Tapi sekiranya ada perubahan setup, bukan tidak mungkin Suzuki juga bisa mengganggu para pembalap Yamaha dan Ducati untuk meraih podium. (Spy/NM) Foto: Ducati Motor Holding