NaikMotor — Piaggio Medley ABS yang dihadirkan PT Piaggio Indonesia sebagai skuter premium bukan hanya menjadi jagoan di jalanan perkotaan. Bodynya yang terbilang gambot malah membuat pengendara makin merasakan kenyamaan saat berkendara di jalur luar kota dengan performa yang mumpuni.
Momen mudik 2017 dimanfaatkan Naikmotor.com untuk mencoba dan merasakan langsung Piaggio Medley ABS dalam memberikan sensasi berkendara dengan berbagai ragam kondisi jalan yang dilalui.
3 hari jelang Hari Raya Idul Fitri, Kamis (22/6/2017) kami pun beranjak meninggalkan Jakarta sekitar jam 05.00 WIB. Rute yang dipilih melalui Bogor-Puncak-Padalarang-Bandung-Nagrek-Garut-Ciamis.
Tidak banyak barang yang kami bawa dalam perjalanan mudik. Bagasi yang berlimpah mampu menampung semua barang bawaan, seperti pakaian bersih, jas hujan dan barang pribadi lainnya. Hanya tas kecil yang kami tempatkan diatas dek depan.
Udara dingin menemani kami saat memulai perjalanan mudik bersama Piaggio Medley ABS. Tidak ada kendala berarti saat kami melalui jalur bogor, puncak hingga Padalarang. Selain jalan yang masih lenggang, pemandangan dan udara segar jalur puncak menambah semangat untuk mencoba merasakan performa mesin empat katup berkapasitas 150cc yang disematkannya.
Tarikan mesin terasa lembut saat gas dipelintir, tikungan baik ditanjakan dan diturunan dengan mudah kami libas tanpa ada rasa khawatir yang berlebihan. Pasalnya, roda depan Medley telah menggunakan ukuran 16 inch dan belakang 14 inch. Kombinasi dimensi roda ini yang makin memantapkan kami untuk terus melaju dengan cepat. Hingga tidak terasa jarum di spedometer menunjukan angka 120 KPJ.
Saat memasuki wilayah Cipatat sebelum Kota Padalarang, kami pun harus mengurangi kecepatan karena kondisi jalan yang bergelombang dan berpasir. Berkat teknologi Anti Lock Brake System (ABS) yang disematkan di roda depan dan belakang, kami pun leluasa melalui jalan ini.
Apalagi ground clearance Medley yang cukup tinggi dan telah dipersenjatai dengan suspensi teleskopik hidrolik di bagian depan serta suspensi ganda yang bisa diatur tingkat kekerasaannya pada bagian belakang, jalan bergelombang dan berlubang kami lahap tanpa mengurangi rasa kenyamanan berkendara.
Saat melintasi Bandung menunju Nagrek, tepatnya di jalan Soekarno Hatta, dari kejauhan telah terlihat antrian panjang kendaraan alias macet. Meski memiliki bodi yang besar, Medley sangat mudah untuk diajak meliuk-liuk menerobos jalan macet.
Pada kondisi ini, fitur engine start and stop system bekerja dengan baik, saat menunggu kemacetan dan berhenti sekitar 3 detik mesin secara otomatis berhenti dan untuk menyalakan kembali kami tinggal menarik gas.
Banyaknya posko mudik di jalur Nagrek, menghentikan perjalanan kami untuk rehat sambil melihat dan merasakan fasilitas poko mudik. Salah satunya Posko Mudik Yamaha yang menyediakan berbagai fasiltas yang memanjakan para pemudik sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
Penumpukan kendaraan yang melalui jalur Nagrek menjadi pemandangan saat kami beristirahat. Setelah beristirahat sekitar 1 jam, kami pun bersiap melanjutkan perjalanan menuju Kota Ciamis untuk bermalam.
Aspal halus yang membaluti jalan ke arah Ciamis, menggoda kami untuk segera kembali memainkan gas Medley. Tanpa ada rasa ragu kami terus berjibaku dengan beragam kondisi jalan yang mulai dipadati dengan kendaraan pemudik.
Hujan rintik-rintik menyambut kedatangan kami di Kota Ciamis pada sore hari. Sebelum memasuki penginapan, kami pun mengisi bahan bakar tanpa harus turun dari Medley. Karena tangki bahan bakar ada di bagian dek depan dan tidak perlu repot untuk membukanya.
Dari hitungan manual kami, Medley hanya memerlukan 5,4 liter untuk menempuh jarak 268,1 KM. Jadi konsumsi BBM Medley pada perjalanan ini adalah 1 liter untuk 49,6 KM. Jika dirupiahkan sekitar Rp 45 ribu untuk perjalanan dari Jakarta ke Ciamis. Hmmmmm… sangat menghemat kocek kami. (Sentot Soe, Kontributor Naikmotor.com)