Mengenal Sistem Mekanis Seamless-Shift Gearbox

0

seamless-shift-gearbox

Jakarta (naikmotor) – Seamless-Shift Gearbox (SSG) telah menjadi kunci kemenangan tim Honda karena mampu memangkas waktu perpindahan gir hanya 0,009 detik saja di RC213V pada 2013.

Pada saat itu Yamaha M1 yang belum dilengkapi Seamless-Shift Gearbox milik tim pabrikan Yamaha butuh waktu 0,038 detik. Dan musim balap 2015, akhirnya baik Honda maupun Yamaha dan Ducati pun mempunyai perangkat yang mampu mempersingkat jeda perpindahan gir tersebut.

Masing-masing pabrikan tentunya masing-masing memiliki sistem mekanikal tersendiri, pun tidak dipungkiri perangkat tersebut telah berperan menempatkan Andrea Dovizioso ke podium teratas beberapa kali.

Umumnya Seamless-Shift Gearbox memiliki dua gir yang berputar bebas pada output shaft-nya. Tiap gir dilengkapi mekanisme ratchet internal, pada tiap ratchet terdapat empat notch atau semacam pelor atau tuas kecil bebas yang dilengkapi dengan pegas.

Ketika gir awal ‘masuk’ , maka pelor akan terkunci pada salah satu ratchet. Sementara, pelor pada ratchet lainnya juga terhubung dengan gir berikutnya. Saat pergantian gir berikutnya, pelor pada gigi pertama akan terlepas.

Ketika pelor gir kedua terhubung dengan ratchet dalam gir kedua, mereka sudah terhubung dengan output shaft. Ketika output shaft mulai berputar lebih cepat daripada rasio gir pertama, maka pelor akan terlepas dari ratchet gir pertama, dan terhubung pada gir rasio berikutnya.

Sehingga untuk pertautan gir-gir tersebut akan terdapat dua keunggulan, pertama, daya keluaran mesin saat perpindahan gir tidak berkurang banyak, dan gir akan berukuran lebih lebar tetapi itu berarti mekanikal yang lebih kuat.

Seamless-Shift Gearbox oleh Honda masih diterapkan hanya pada transmisi motor balap MotoGP RC213V saja. (af/nm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here