Jakarta (naikmotor) – Setelah melalui pengetesan di sirkuit drag Klaten dan event drag bike Boyolali lalu, ban drag IRC Speed King dijual perdana minggu Ini di Cibinong.
Selama ini, ban yang digunakan para drag biker di lintasan lurus hampir 90% didominasi IRC Eat My Dust, produksi Thailand, dengan harga rata-rata di kisaran Rp 500 ribuan. Nah, PT Gajah Tunggal Tbk akhirnya bersiap merilis versi lokal dari Eat My Dust yakni IRC Speed King setelah melalui negosiasi panjang dengan prinsipal IRC di Jepang dan Thailand.
“ IRC Speed King sudah produksi anak-anak Tangerang, ban sudah siap di gudang. Minggu ini kalau izin eventnya keluar, kita jual perdana di balap drag bike AHRS di Cibinong.Launchingnya kita mau setelah ban ada di market,” kekeh Dodiyanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.
Menurutnya, tidak ada yang berbeda antara spesifikasi Speed King dan Eat My Dust (EMD), hanya soal harga saja karena sudah produksi lokal.“Hampir semua kompetitor punya ban, tapi dengan performance dan kepercayaan selama ini ke IRC Eat My Dust, kita yakin masih dominan. Waktu pengujian pun sama kok time-nya dengan EMD,” sebutnya lagi.
Malah, selain diuntungkan dengan harga yang akan lebih murah 40-50% dari EMD, IRC Speed King melengkapi varian ban depan dengan ukuran baru 50/90-17. Menurut Dodi, selama ini para drag biker menggunakan ban drag merek lain di depan sementara ban belakang memakai EMD, karena size nya tidak memenuhi regulasi drag bike di Indonesia.
”EMD buat ban depan 45/90-17 sementara regulasi di sini, ban depan minimal 50. Speed King untuk belakang berukuran 60/80-17 dan 70/80-17,” tambah Dodi. (Arif/nm)