Argentina (naikmotor) – Marc Marquez memang mengakui bahwa ia mengambil risiko besar untuk menggunakan ban tipe keras. Namun jika menggunakan ban yang sama dengan yang diaplikasi Valentino Rossi, kemungkinan ia tak bisa tampil kompetitif.
Namun yang jadi masalah adalah keputusan Marquez untuk bertarung hingga ke garis finish dengan pembalap idolanya itu. Ia pun sudah tahu bahwa Rossi adalah tipe pembalap yang tidak bisa diberikan tantangan. Dan bakal melakukan segala hal jika memang performa motor dan dirinya sanggup melakukan itu.
“Saya memang mengambil risiko, agar bisa bertarung dengan Rossi sampai lap terakhir. Tapi Rossi adalah Rossi, sangat sulit mengalahkannya pada kondisi yang sama-sama kompetitifnya. Ia adalah pembalap idolaku dan akan jadi referensiku dalam menjalani karier balap di MotoGP. Jelas banyak pelajaran yang saya ambil di sini,” beber Marquez.
Tentang agresivitas dari Marquez di MotoGP Argentina, Rossi sendiri sudah beranggapan bahwa pembalap tim Repsol Honda itu takkan menyerah begitu saja. “Saya sudah memprediksi bahwa ia menyiapkan strategi untuk bertarung hingga akhir balapan. Tapi tak menyangka Ia seagresif itu,” klaim Rossi.
Baru saja terpikir bahwa Marquez akan menyerang balik, saat itu juga Marquez menyentuh ban belakang motor Rossi dengan sangat keras. “Saya tak menyangka, karakter agresifnya terlalu kuat sehingga insiden senggolan ini terjadi,” ujarnya.
Marquez menjadi pembalap yang kesekian kalinya terjatuh setelah senggolan dengan Valentino Rossi. Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo sudah pernah merasakan bersenggolan dengan raja MotoGP itu. Jadi ini patut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Marquez karena masuk dalam bagian sejarah perjalanan karir Rossi di MotoGP. (Spy/NM) Foto: Buffer Overflow