NaikMotor – Ducati Indonesia menggebrak dengan meluncurkan empat model sekaligus untuk tahun 2017. Di antara empat model itu,terselip satu varian yang cukup menggoda, yakni Scrambler Ducati Cafe Racer.
Perbedaan Scrambler Ducati Cafe Racer ini dapat langsung dilihat dari proporsinya yang bongkok menggunakan setang jepit dengan buntut tawon. Perbedaan lainnya yakni spion di taruh di ujung stang (mirror ends), dan knalpot dual tailpipes Termignoni.
Karena cafe racer awalnya didaulat sebagai motor kebut-kebutan, maka di Scrambler Ducati Cafe Racer ada tambahan nomor #54 yang terletak di samping kiri-kanan bodi motor. Identitas tersebut adalah nomor keramat yang dapat dilacak keberadaannya hampir 50 tahun silam.
Nomor #54 merupakan angka kebanggaan Bruno Spaggairi, salah pembalap Ducati paling sukses selama mengikuti kejuaran dunia balap motor. Di tahun 1968, Spaggiari mengikuti balap di Motoremporada Romagnola menggunakan Ducati Scrambler bermesin 350 cc 1-silinder.
“Nomor #54 di sisi kiri dan kanan Scrambler Ducati Cafe Racer merupakn angka yang mengandung banyak histori bagi Ducati yang dipakai pebalap Bruno Spaggairi. Sekarang dimunculkan kembali,” kata Dhani Yahya, Managing Director Ducati Indonesia, PT Garansindo Euro Sports.
Keputusan Ducati membuat Scrambler Cafe Racer tidak lepas dari meningkatnya tren motor retro klasik di seluruh dunia. Menilik sejarah keluarga Scrambler, varian cafe racer merupakan pengembangan dari seri Scrambler Classic.
Sesuai namanya, Scrambler Ducati Cafe Racer merupakan interpretasi motor yang digaungkan motoris Inggris tahun 60’an bernama Rockers. Saat itu, baik motor, gaya hidup dan busana mereka mendorong revolusi anak motor di jamannya.
Scrambler Ducati Cafe Racer tetap mengusung mesin 803 cc berkonfigurasi L-twin, Desmodronic yang menghasilkan tenaga maksimum 75 daya kuda pada 8.250 rpm dan torsi 68 Nm pada 7.750 rpm. Sementarnya girboks menggunakan 6 percepatan dengan rasio gigi primer (primary drive) 1.85:1.(Agl/NM)