NaikMotor – Jorge Lorenzo resah menghadapi MotoGP Spanyol di Jerez yang akan berlangsung akhir pekan ini, Minggu (7/5/2017). Pembalap yang baru hijrah ke Ducati itu mengaku sulit menjinakkan Desmosedici GP17. Dia bahkan disebut sempat meminta tim untuk mengadopsi sasis Yamaha untuk memudahkan proses adaptasi.
Tanpa merendahkan tim, Lorenzo mengatakan Yamaha dan Ducati adalah dua pabrikan yang sangat berbeda dalam hal filosofi. Yamaha selalu terobsesi dengan sasis. Sedangkan di sisi lain, Ducati dalam 10 tahun terakhir fokus untuk mengembangkan mesin bertenaga buas.
“Ducati juga menciptakan perangkat elektronik yang canggih untuk mengelola mesin, tapi sekarang kami (Ducati) perlu mengubah prioritas. Selain mengembangkan mesin, cobalah jenis sasis baru yang dapat mempermudah dan membuat hidup pembalap jadi lebih mudah,” katanya.
Keluhan Lorenzo bukannya tidak ditanggapi oleh tim. Ducati Corse terus melakukan riset untuk mengembangkan motor yang sesuai dengan gaya balap Juara Dunia MotoGP 2015 itu. Tapi sejak winter test akhir tahun lalu, belum menunjukkan peningkatan motor sangat kencang di trek lurus namun susah diajak belok.
Padahal sebelum berlabuh di Ducati, Lorenzo sudah mempersiapkan diri dengan mekanik bahkan pelatih fisik untuk mengyesuaikan perbedaan karakter motor. Lorenzo tidak lagi berlatih bersama Marc Rovira pelatih fisik yang menemaninya tiga tahun di Yamaha, karena bergabung dengan Pol Espargaro di KTM.
“Menggunakan Ducati akan berbeda dari sudut pandang fisik dengan gerakan yang lebih serius,” sebut Lorenzo kala itu.
Tiga seri bersama Ducati, Lorenzo harus melakoni petualangan baru yang dinilai bakal mengalami kemunduran di musim 2017. Penampilan terbaiknya hanya mampu finis di posisi ke-9 di GP Austin, Texas. Di seri pertama GP Qatar, Lorenzo finis di posisi kesebelas, sedangkan di Argentina dia terjatuh dan tidak menyelesaikan lomba. Kini memulai seri Eropa diawali dari MotoGP Spanyol di Jerez, Lorenzo bersiap mengarungi petualangan baru (Agl/NM)
