NaikMotor – Badan penting MotoGP yakni FIM, Dorna, IRTA dan MSMA memutuskan hukuman point di MotoGP 2017 telah dihapus sejak Sabtu (25/3/2017) di Qatar. Para penyelenggara balapan motor konsep dunia itu memandang penalty points system tak lagi diperlukan.
“Untuk memudahkan kerja Steward FIM MotoGP dari banyaknya opsi penalti, hukuman point tak lagi diperlukan,” demikian FIM menyebutkan dalam pernyataan resminya. “Penalty point Grand Prix dengan demikian dikeluarkan dari daftar penalti.”
Sejak musim MotoGP 2016, banyak bentuk hukuman yang akan mengakumulasi hukuman poin Pembalap bisa mencapai 10 poin dalam satu musim balapan. Akumulasi yang bisa menyebabkan mereka terdiskualifikasi. Sedangkan sistem hukuman poin sendiri di MotoGP telah diterapkan sejak 2013.
Penerapan hukuman poin yang terkenal adalah saat Valentino Rossi harus start dari grid terbelakang saat final MotoGP 2015 di Valencia, setelah dianggap menyebabkan Marc Marquez terjatuh di seri Sepang sebelumnya. Itupun ditambah dengan pengurangan sebanyak 3 poin.
Demikian juga saat Steward menetapkan Andrea Iannone harus start di grid belakang saat di Assen setelah sebelumnya menjatuhkan Jorge Lorenzo saat seri di Barcelona. Hukuman kedua kalinya yang diterima Iannone dalam 6 seri awal musim MotoGP.
Tetapi hukuman untuk start di grid belakang atau pitlane start telah dicabut pada musim MotoGP 2016.
Selain Hukuman Point di MotoGP 2017 telah dihapus, komisi MotoGP juga telah menetapkan jumlah kru di pit menjadi 6 orang. Tetapi untuk jumlah kru saat flag-to-flag tetap 4 orang saja. Semuanya tetap wajib menggunakan helm saat melakukan tugasnys.
Ketentuan terakhir, soal pelarangan penggunaan bahan Titanium di Moto2 dan Moto3 meluas pada swing arm, susoensi, stang, poros lengan ayun dan as roda, serta penggunaan bahan alloy pada as roda pun dilarang. (Afid/nm)