Losail (naikmotor) – Regulasi balap MotoGP hingga saat ini, memang rada kompleks untuk dipahami. Apalagi sekarang ada lagi tambahan pemberian poin. Selain poin pembalap di klasemen, lalu poin penalti jika melakukan pelanggaran, sekarang regulasi teknis yang merupakan kemudahan bagi tim manufaktur yang belum menang sejak 2013-20014-2015, juga akan dikonversi ke poin.
Jika sebelumnya dikatakan bahwa pembalap Ducati di kategori Factory Bike mampu meraih 3 podium dalam balapan normal (kering), maka otomatis kelonggaran mereka dalam hal bahan bakar bakal dikurangi. Namun dengan konversi ke poin, maka tanpa digabung dengan pencapaian podium yang diraih oleh Andrea Dovizioso tahun lalu, pencapaian Ducati di MotoGP Qatar, tetap mengenakan sanksi pengurangan jumlah kapasitas bahan bakar.
Regulasi baru tersebut menyebutkan bahwa jika tim manufaktur yang tak pernah meraih kemenangan sejak 2013, akan diberlakukan pemberian poinnya sebagai berikut: Juara meraih 3 poin, podium kedua meraih 2 poin dan podium ketiga meraih 1 poin.
Untuk musim kompetisi 2016, bagi tim manufaktur seperti Ducati, Suzuki dan Aprilia, jika meraih 6 poin concession atau poin hasil kompromi di balapan kering ataupun balapan basah, maka secara otomatis semua keuntungan yang mereka dapatkan bakal hilang. Misalnya keuntungan untuk menggunakan ban yang lebih lunak dan tes di musim berjalan bersama pembalap utama, bakal dilarang.
Selain mengatur tentang pemberian poin concession, pertemuan beberapa pihak (FIM, IRTA, MSMA dan Dorna) usai MotoGP Qatar, juga membahas beberapa perubahan. Untuk musim 2016, pasokan mesin hanya 7 unit per musim (20 seri) dan spesifikasinya dibekukan, bobot kosong motor seberat 157 kg dan kapasitas bbm jadi 22 liter.
Kemudian juga untuk software yang disamakan. Yaitu basis penggunaan software akan disamakan berdasarkan basis pengembangan tahun 2015. Hal kedua adalah jika sebelum atau setelah MotoGP 2016 dimulai dan ingin ada perubahan, maka harus atas permohonan tiga tim manufaktur di MotoGP yaitu Yamaha, Honda dan Ducati.
Kemudian jika penyelenggara ingin ada perubahan perangkat lunak tersebut, juga harus sesuai dengan kesepakatan dari tiga manufaktur di atas.
Sementara untuk kelas Moto3 dan Moto2, jika ada perubahan cuaca saat akan dimulainya balapan, maka balapan bakal ditunda dan menyesuaikan penggunaan ban dengan kondisi yang ada. Saat balapan bakal dimulai kembali, maka balapan hanya akan berlangsung 2/3 rentang jumlah lap aslinya. (Spy/NM) Foto: Ducati Motor Holding SpA